hallobunda.co – Memiliki orang tua yang harmonis dan selalu men-support segala hal adalah idaman bagi seluruh anak di dunia.
Bahkan hal tersebut bisa menjadi privilege yang besar, pasalnya saat ini banyak sekali anak yang terlahir dengan memiliki orang tua toxic.
Harus diketahui Bunda, salah satu yang dimiliki orang tua toxic adalah mampu memanipulasi anaknya, bahkan kerap meremehkan.
Ada kata lain juga orang tua toxic biasa digunakan bagi ibu dan ayah yang memberikan pengasuhan yang tidak sesuai.
Banyak yang memiliki persepsi bahwa menjadi orang tua yang seperti itu akan menyediakan rasa aman kepada sang buah hati.
Semua persepsi tersebut salah besar, justru anak akan merasakan takut sehingga membentuk sang buah hati menjadi pribadi yang trauma.
Memang orang tua juga manusia pasti saja membuat sebuah kesalahan, namun orang tua yang toxic akan melakukan kesalahan secara berulang-ulang.
Bisa dikatakan egois, lantaran lebih mementingkan tujuannya agar tercapai dari pada mempertimbangkan bagaimana kondisi anak-anak.
Lebih parahnya lagi, kemungkinan tidak akan meminta maaf atau mengakui bahwa apa yang telah dilakukan itu adalah kesalahan besar.
Hingga akhirnya perilaku orang tua seperti itu bisa melenyapkan kesehatan psikologis dan akan mempengaruhi karakter anak saat dewasa nanti.
Dikutip dalam sebuah penelitian, diperlihatkan hal tersebut bahwa adanya sebuah korelasi yang sangat signifikan.
Hal tersebut juga akan berdampingan dengan kesehatan mental terhadap perilaku orang tua yang toxic bagi anak-anak.
Menurut penelitian tersebut, toxic parents bisa berpengaruh sampai 0,429 atau sama dengan 42,9% kesehatan mental seorang anak. Yang itu berasal dari orang tuanya.
Dalam pola toxic parenting, orang tua tidak akan menghargai anaknya, seperti mudah meremehkan hal-hal yang sudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya itu saja, orang tua yang seperti itu akan memberikan dampak negatif yang luar biasa untuk kesehatan mental anak.