HALLOBUNDA.CO – Masih banyak yang belum mengetahui bahwa pada tanggal 21 Maret merupakan Hari Down Syndrome sedunia yang diperingati seriap tahunnya.
Peringatan ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan keunikan individu dengan down syndrome, tetapi juga untuk menyuarakan dukungan, inklusi, dan adanya kesempatan yang setara bagi setiap orang.
Bunda-bunda wajib tahu, di balik pemilihan tanggal 21 Maret, ternyata ada makna khusus dan berarti diperingatan Hari Down Syndrome.
Namun, sebelum lanjut lebih jauh, Bunda harus mengetahui terlebih dahulu secara dalam apa itu down syndrome.
Pengertian Down Syndrome
Dikutip HALLOBUNDA.CO dari situs CDC, sindrom down merupakan suatu kondisi apabila seorang anak lahir dengan salinan ekstra kromosom ke 21.
Hal ini juga dikenal dengan nama trisomi 21, keadaan tersebut menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental serta disabilitas.
Tidak sedikit anak dengan gangguan ini mengalami kecacatan seumur hidup, bahkan ada yang harapan hidupnya pendek.
Tetapi, adanya kemajuan medis dan pemahaman lebih baik tentang sindrom down membuat peningkatan kualitas hidup anak menjadi lebih baik.
Orang yang mengidap down syndrome biasanya memiliki IQ dalam kisaran agak rendah dan lebih lambat dalam berbicara dibandingkan anak-anak lain.
Berikut ada beberapa ciri fisik umum dari sindrom down, di antaranya:
Wajah rata terutama pangkal hidung, mata berbentuk almond yang sipit, leher pendek, telinga kecil, lidah yang cenderung menjulur keluar dari mulut, bintik putih kecil pada iris mata, tangan dan kaki kecil.
Tak hanya itu saja, ada juga ciri fisik seperti satu garis melintasi telapak tangan, jari kelingking kecil yang terkadang melengkung ke arah ibu jari, tonus otot buruk, dan tingginya lebih pendek saat anak-anak.