hallobunda.co – Meminum air putih memang baik untuk kesehatan, bahkan sangat dianjurkan untuk kehidupan sehari-hari.
Namun anjuran tersebut tidak berlaku bagi bayi yang baru lahir. Ia bahkan belum diperbolehkan meminum air putih.
Peran air putih sangat penting untuk menjaga kesehatan organ dalam, menjaga kesehatan kulit, mendukung kerja otot dan sendi, serta melindungi saraf.
Walaupun memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, nyatanya pemberian cairan selain ASI kepada si Kecil memiliki aturan.
Sejak lahir hingga berusia 6 bulan, si Kecil hanya boleh mendapatkan pasokan cairan yang berasal dari ASI atau susu formula.
Jangan sampai terjadi seperti yang sedang viral di TikTok, seorang bayi yang baru lahir diberikan air putih oleh neneknya lantaran sang ibu belum keluar ASInya.
Dikutip dari unggahan akun TikTok @nurullftra, pada awalnya seorang bayi tersebut terlahir dalam keadaan sehat dan pada akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit lantaran kelalaian sang nenek.
“Awalnya bayi lahir sehat, menangis kuat, apgarscore 9/10, pas pagi ngeliat bibir bayi udah kebiruan dan merintih,” tulis akun TikTok tersebut pada postingannya.
Wanita dari akun TikTok tersebut juga meminta kepada ibu-ibu yang baru lahir serta para keluarga jangan sampai bayi yang beru lahir diberikan air putih.
“Tolong banget ya buat ibu baru lahir atau keluarganya, jangan sampai bayi dikasih minum air putih, madu, gula merah apapun itu selain ASI,” sambungnya.
Mungkin Bunda bertanya-tanya, lalu kapan waktu yang baik untuk memberikan air putih kepada bayi.
Maka dari itu, simak sampai habis ya penjelasan berikut ini.
Waktu Terbaik Memberikan Air Putih Kepada Bayi

Dikutip dari situs healthline.com, memberikan air atau menambahkan air pada ASI atau susu formula kepada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan bisa menimbulkan risiko pada kesehatan.
Oleh karena itu, Bunda baru boleh memberikan air selain ASI pada si kecil jika dirinya sudah berusia 6 bulan atau sudah mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI).
Sejak usia dini, bayi memang sudah membutuhkan lebih banyak energi dan cairan dari makanan atau minuman selain ASI.