HALLOBUNDA.CO – Dalam kondisi normal, Bunda biasanya tidak akan menemukan darah pada feses atau kotoran.
Bila ini terjadi, tentu Bunda menjadi khawatir, terutama ketika sedang dalam kondisi hamil.
Bagaimanapun, tubuh Bunda sedang melakukan pekerjaan penting.
Bunda tentu ingin segalanya sesuatunya berjalan dengan lancar sampai waktunya si Kecil lahir.
Untungnya, kecuali dalam kasus yang jarang terjadi, sebagian besar kejadian feses berdarah selama kehamilan tidak berbahaya dan tidak menandakan keadaan darurat medis.
Faktanya, sebagian besar kasus tinja berdarah saat hamil disebabkan oleh penyakit kehamilan yang umum.
Normalkah Buang Air Besar Berdarah saat Hamil?
Pendarahan rektal selama kehamilan cukup umum terjadi, kemungkinan karena sembelit, wasir, dan fisura ani yang umum terjadi selama kehamilan.
Dikutip HALLOBUNDA.CO dari situs Mayo Clinic, fisura ani adalah luka yang disebabkan cedera di anus.
Sebuah studi tahun 2018 mencatat bahwa dua pertiga ibu hamil mengalami penyakit peri-anal, termasuk fisura ani dan wasir. Insiden tertinggi terjadi pada trimester ketiga dan setelah melahirkan.
Fisura ani dan wasir dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, tetapi lebih mungkin terjadi saat rahim membesar atau saat Mama mengalami konstipasi.
Sebuah tinjauan studi tahun 2022 mencatat bahwa fisura ani dan wasir kemungkinan besar terjadi pada trimester ketiga kehamilan.
Menurut penelitian tahun 2014, dari ibu hamil yang mengalami wasir, 61 persen mengalaminya pada trimester ketiga, 1,6 persen mengalaminya pada trimester pertama, dan 34 persen mengalaminya setelah melahirkan.