HALLOBUNDA.CO – Jangan anggap sepele penyakit Empty Sella Syndrome lantaran sangatlah bahaya dan juga langka.
Meski sering tidak menimbulkan gejala, penyakit ini bisa saja memburuk seiring berjalannya waktu.
Perburukan kondisi dapat ditandai dengan sakit kepala kronis dan gangguan hormon atau penglihatan.
Dikutip HALLOBUNDA.CO dari situs Cleveland Clinic, Empty Sella Syndrome atau ESS merupakan kondisi langka yang mana kelenjar pituitari menjadi rata atau menyusut karena masalah dengan isi dalam sella tursika.
Kelenjar pituitari sendiri adalah kelenjar penting yang mengatur berbagai fungsi hormonal dalam tubuh, dan ketika kelenjar ini terganggu, berbagai masalah kesehatan dapat muncul.
Penyakit ini juga yang membuat salah satu selebriti Indonesia, Ruben Onsu, sempat dilarikan ke rumah sakit dan dirawat insentif pada awal Juni 2022 lalu.
8 Gejala Penyakit Empty Sella Syndrome
Berikut ada beberapa gejala penyakit empty sella syndrome yang harus Bunda dan Ayah harus waspadai, di antaranya:
1. Mengetahui Perbedaan antara Empty Sella dan Empty Sella Syndrome
Empty Sella dan Empty Sella Syndrome adalah dua istilah medis yang seringkali membingungkan, karena keduanya memiliki perbedaan penting dalam diagnosis dan implikasi klinisnya.
Mengutip Cleveland Clinic, Empty Sella mengacu pada temuan radiologi dimana sella tursika, terlihat kosong atau hampir kosong, namun seringkali berisi cerebrospinal fluid.
Sementara Empty Sella Syndrome, adalah kondisi medis yang lebih serius dimana penyakit ini disertai dengan gejala klinis dan disfungsi hormonal yang signifikan.
Mengutip National Institute of Neurological Disorders and Stroke, ESS terjadi ketika kelenjar pituitari terkompresi dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
}