hallobunda.co – Ketika seorang wanita baru melahirkan, perubahan yang signifikan dipastikan akan terjadi dalam hidupnya.
Apalagi dari perubahan fisik hingga perubahan hormon, semuanya dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan kognitif seorang ibu.
Diketahui, ada salah satu klaim yang sering muncul bertebaran di persepsi masyarakat bahwa otak seorang ibu baru melahirkan akan bekerja lebih lambat.
Namun, apakah hal tersebut benar adanya? Maka dari itu Bunda harus simak sampai habis, untuk mengetahuinya secara dalam.
Setelah melahirkan dan menjadi ibu, Bunda pasti sering merasa menjadi pelupa.
Menjadi pelupa seperti di mana menyimpan kunci, menaruh hp, atau mungkin lupa tadi pagi sang buah hati sudah makan apa saja misalnya.
Dikutip dari situs The Cut, otak mungkin memiliki batasan pada jumlah sumber daya yang dimilikinya.
Dan selama beberapa bulan setelah melahirkan, tugas terpenting seorang ibu adalah merawat bayinya.
Jadi otaknya seperti sedang mengalami perubahan yang cukup dinamis untuk mendukungnya dalam melakukan peran tersebut dengan sangat baik.
Sebagian besar sumber dayanya, serta sumber daya otaknya, digunakan untuk bagian kehidupannya.
Melihat dari beberapa penelitian, otak akan mengalami perubahan sehingga membentuk bias yang sangat kuat.
Hal tersebut terjadi lantaran memperhatikan bayinya dan merasakan motivasi untuk merawat sang buah hati.
Mungkin ada banyak sekali prioritas yang berbeda dalam kehidupan seorang ibu, namun otak sepertinya mendukung peran sebagai orang tua.
Ada juga dalam sebuah studi di University of British Columbia menunjukkan bahwa menjadi seorang ibu memiliki dampak permanen pada fungsi kognitif wanita.