Perbedaan Terlambat Haid karena Hamil dan Hormon
Sudah disinggung sebelumnya, siklus haid perempuan masing-masing berbeda.
Namun, normalnya siklus menstruasi adalah 21-35 hari terhitung dari hari terakhir menstruasi dengan tanggal menstruasi berikutnya.
Cukup sulit membedakan antara telat haid karena hamil atau hanya sekedar gangguan hormon.
Namun, kita bisa mencermati perbedaan berikut ini:
- Kram perut, bedanya jika kram perut menstruasi akan terasa pada bagian perut bawah atau punggung. Sementara kram perut karena kehamilan akan berlangsung pada minggu pertama hingga keempat pasca pembuahan.
- Nyeri payudara menandakan tanda awal kehamilan berlangsung lebih lama. Gejala awal kehamilan juga disertai dengan ukuran payudara yang membesar serta lebih sensitif.
- Frekuensi buang air kecil meningkat. Jika terlambat menstruasi karena hormon maka kemungkinan besar tidak akan mengalami hal ini.
- Pada ibu hamil, lendir serviks memiliki tekstur yang lebih kental.
- Suhu basal tubuh merupakan suhu tubuh pada saat dalam keadaan tidur atau istirahat. Pada ibu hamil, tanda ini bisa berlangsung selama beberapa bulan.
Hal yang paling umum terjadi pada ibu hamil selain terlambat menstruasi adalah mual di pagi hari, badan lemas, hingga pusing.
Jika merasakan hal-hal tersebut, maka Anda dapat melakukan pengecekan lewat alat tes pack setelah 7 hari terlambat menstruasi.
3 Cara Mengurangi Nyeri Haid

Nyeri haid disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kontraksi otot pada rahim hingga meningkatnya zat prostaglandin dalam tubuh.
Pada wanita yang menderita penyakit tertentu, seperti radang panggul, endometriosis, dan fibroid, nyeri yang dirasakan biasanya lebih berat.
Bila merasa terganggu dengan nyeri haid, Bunda bisa melakukan cara-cara berikut untuk meredakannya:
1. Berikan Kompres Hangat Pada Perut
Cara mengurangi nyeri haid yang pertama adalah dengan menempelkan kompres hangat ke area perut dan punggung bagian bawah selama 15–20 menit, sebanyak 3 kali sehari.
Riset membuktikan bahwa terapi ini bahkan hampir sama efektifnya dengan obat pereda nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen.
2. Lakukan Pijatan Lembut
Lakukanlah pijatan dengan gerakan melingkar di perut yang terasa nyeri selama sekitar 5 menit. Cara ini bisa dibarengi dengan pemberian kompres hangat.
Untuk minyaknya, kamu bisa menggunakan campuran minyak kelapa atau minyak jojoba dengan minyak esensial, seperti lavender, cengkeh, dan kayu manis.
Campuran minyak tersebut memiliki sifat antiradang dan antinyeri alami yang baik untuk membantu meredakan nyeri haid.
3. Hindari Makanan dan Minuman Tertentu
Selama menstruasi, ada baiknya kamu menghindari atau membatasi asupan beberapa makanan yang bisa menyebabkan perut kembung dan kelebihan cairan tubuh, seperti makanan berlemak, minuman berkafein dan berlkohol, minuman bersoda, serta makanan asin.
Membatasi atau bahkan menghindari makanan tersebut bisa meringankan rasa sakit dan mengurangi kram perut.
Sebagai gantinya, Bunda bisa mengonsumsi teh dengan campuran jahe atau daun mint.
Minuman ini bisa meringankan nyeri dan mencegah perut kembung saat haid.
Untuk mengurangi nyeri haid, Bunda juga bisa mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, coklat hitam, telur, susu, yoghurt, dan ikan.***