hallobunda.co – Belum lama ini sedang hangat satu video yang menunjukkan seorang perempuan usai digigit anjing rabies terlihat kejang-kejang dan tak mau minum.
Ternyata anak perempuan tersebut dalam kondisi sudah terkena rabies usai digigit anjing peliharaannya sendiri.
Terlihat dalam video yang sedang viral tersebut balita itu nampak meronta kejang saat dibawa ke rumah sakit hingga pada akhirnya meninggal dunia.
Tak hanya sendirian, balita tersebut ditemani oleh orang tuanya saat mengalami kejang dan sulit minum air usai mendapat gigitan anjing.
Ketika diberi minuman, dirinya pun terlihat seperti ketakutan dan kembali kejang-kejang. Anak tersebut hanya bisa menangis menahan rasa sakit.
Diketahui bahwa anak perempuan tersebut berasal dari desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali.
Balita tersebut tidak bisa bertahan lama usai digigit binatang peliharaannya yang sudah mengidap virus rabies, hingga akhirnya meninggal pada (11/06/2023).
Dikutip dari laman resmi detik.com, Kepala Biro Komunikasi dan Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan bahwa anak tersebut sempat dibawa ke RSUD Buleleng.
Awalnya anak tersebut sempat dirawat terlebih dahulu di RSUD Tangguwisia, dan langsung dirujuk ke RSUD Buleleng.
“Anak perempuannya sudah tidak bisa minum, gelisah, dan takut dengan angin,” jelas dr Siti Nadia Tarmizi.
Anak malang tersebut digigit anjing peliharaannya yang ternyata sudah satu bulan yang lalu, dan menyebabkan beberapa luka goresan.
Pada awalnya luka yang cukup parah itu hanya dicuci dengan sabun saja, tak dilakukan perawatan yang intensif oleh petugas medis.
Nahasnya, ternyata anjing yang menggigit balita itu tidak pernah disuntik vaksin rabies oleh orang tuanya.
Hal itu sangat disayangkan lantaran kasus rabies di Bali pada saat ini terbilang sangat tinggi.
“Dilaporkan ada 19.035 kasus rabies dengan kematian pada manusia 3 kasus,” ujar dokter tersebut.
“Vaksinasi pada anjing 55 persen, sebetulnya tersedia di Dinas Peternakan,” sambung Siti Nadia.
Akibat terlambatnya penanganan dari orang tua balita tersebut, sang buah hatinya pun tak bisa diselamatkan, gegara virus rabies yang menyerangnya telah menyebar hingga ke otak.
Orang tua dari anak itu juga tidak langsung membawa ke fasilitas terdekat usai peristiwa digigit anjing.
Dari kasus ini terdapat pembelajaran penting bahwa gigitan anjing bukanlah suatu hal yang remeh. Meskipun terlihat hanya luka ringan, namun gigitan dari binatang yang memiliki kemungkinan terserang virus rabies perlu diwaspadai dan harus segera ditangani oleh petugas medis.