hallobunda.co – Bunda dan Ayah pasti menginginkan miliki sang buah hati yang bertubuh tinggi.
Namun, Bunda dan Ayah memiliki tubuh yang tidak tinggi, apakah hal tersebut akan mempengaruhi tubuh sang buah hati?
Apalagi fakto genetik disebut-sebut sebagai penentu tinggi badan maksimal seseorang.
Padahal menurut pakar, pengaruh faktor genetik tidak terlalu besar dalam hal tumbuh kembang sang buah hati.
Diketahui, prinsip genetik adalah sebuah cetak biru seseorang berdasarkan potensi yang dimiliki kedua orang tuanya.
Meski begitu, faktor genetik bukanlah segala-galanya, bisa saja sang buah hati memiliki tubuh tinggi.
Anak tetap bisa tumbuh tinggi meski punya genetik tubuh mungil seperti ayah dan ibunya. Pengaruh genetik pada yang menentukan tinggi seorang anak hanya sekitar 10 hingga 20 persen.
Dikutip dari situs Mominformed, faktor makanan dan lingkungan lebih dominan dan dalam jangka panjang dapat memengaruhi genetik.
Diketahui, anak muda di Jepang rata-rata memiliki tinggi badannya hanya mencapai 158 cm ketika masa penjajahan di Indonesia.
Kini, rata-rata tinggi badan pria muda di Jepang naik hingga mencapai 172 cm.
Ada berbagai makanan sehat yang dapat menambah tinggi badan.
Kacang-kacangan, ayam, almond, sayuran, ubi, telur, buah beri, salmon, serta susu termasuk di antaranya.