...

Dapat Diketahui Sejak Bayi! Begini 8 Ciri si Kecil Miliki Kepribadian Introvert

By Lafa Zidan Alfaini
Dapat Diketahui Sejak Bayi! Begini 8 Ciri si Kecil Miliki Kepribadian Introvert

HALLOBUNDA.CO – Bunda dan Ayah sangatlah wajar jika ingin mengetahui segala hal tentang sang buah hati dengan sangat detail, karena gaya pengasuhan bisa ditentukan jika si Kecil introvert atau ekstrovert.

Jadi gaya pengasuhan tak bisa disamakan begitu saja, lantaran jika sang buah hati memiliki kepribadian introvert atau ekstrovert memiliki perbedaan.

Bunda dan Ayah bisa mengetahuinya sedari bayi, jika sang buah hati memiliki kepribadian ekstrovert atau introvert.

Dikutip HALLOBUNDA.CO dari situs Psychology Today, tempramen atau sifat manusia itu terprogram.

Artinya, meskipun manusia dapat tumbuh dan berubah seiring berjalannya waktu, bisa saja terlahir sebagai introvest atau ekstrovert.

Karena kepribadian tersebut dapat diketahui sejak dini, bahkan saat usia sang buah hati memasuki 4 bulan.

8 Ciri-ciri si Kecil Introvert

8 Ciri-ciri si Kecil Introvert

Berikut ada beberapa ciri jika sang buah hati memiliki kepribadian introvert, di antaranya:

1. Tertarik dengan Hal Baru Tapi Sangat Berhati-hati

Banyak introvert yang berpikiran tajam dan memiliki rasa ingin tahu yang alami.
Mereka bertanya-tanya bagaimana dunia bekerja atau apa yang membuat seseorang tergerak.
Mereka tidak takut untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan besar, karena mereka sepertinya terus mencari tahu alasannya.
Tapi introvert juga cenderung menjadi pengamat, lebih memilih untuk menonton dan merenung daripada langsung melakukan sesuatu.
Anak Bunda mungkin seorang introvert jika ia sering bermain terpisah saat di daycare, dan lebih memilih untuk melihat dulu sebelum mencoba sesuatu.
Umumnya, anak introvert lebih suka bermain aman daripada mengambil risiko. Mereka melihat sebelum melompat dan berpikir sebelum berbicara.

2. Peka Terhadap Lingkungan

Saat masih bayi, anak Anda mungkin pernah menangis atau meronta-ronta saat berada di tempat yang bising atau ramai.
Pada tahun 2004, psikolog Harvard Jerome Kagan dan Nancy Snidman menemukan bahwa bayi yang sangat reaktif terhadap rangsangan asing cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang pemalu, penakut, atau tertutup.
Seiring bertambahnya usia anak Bunda, dia mungkin menutup diri, bergantung pada orang yang “aman”, atau mengalami kehancuran saat menghadapi orang banyak, orang dan situasi baru, atau lingkungan yang sibuk.

3. Memiliki Berat Badan Lahir Rendah atau Lahir Prematur

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Disease in Childhood — Fetal & Neonatal Edition menemukan bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah atau prematur lebih cenderung menjadi introvert.

4. Diam saat Bertemu Orang Baru, Tapi Aktif di Rumah

Saat berada di dekat orang yang tidak dikenalnya, balita Bunda menghindari kontak mata dan menjadi diam.
Secara alami, introvert cenderung membutuhkan waktu untuk melakukan pemanasan dengan orang baru.
Namun, di rumah, di mana anak Bunda merasa nyaman, dia tidak akan ragu untuk bercerita kepada Bunda atau bersikap konyol.

5. Nyaman Bermain Sendiri

Banyak anak introvert memiliki imajinasi yang kuat dan dunia batin yang kaya, yang hidup dan hadir bagi mereka.
Jika balita Bunda menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain fokus dengan mainan tertentu, dia mungkin seorang introvert.
Anak yang lebih besar akan menghabiskan waktu di kamar tidurnya dengan pintu tertutup, melakukan aktivitas menyendiri seperti membaca, menggambar, atau bermain game komputer.

6. Kelelahan Setelah Bersosialisasi Seharian

Introvert mudah lelah karena bersosialisasi dan membutuhkan waktu senggang untuk mengisi ulang energinya.
Ketika anak Bunda menghabiskan waktu bersama anak-anak lain, perhatikan bagaimana reaksi mereka.
Apakah mereka tampak lelah, rewel, atau kewalahan setelah bermain—meskipun mereka sedang bersenang-senang?
Jika ya, mungkin mereka adalah seorang introvert. Demikian pula, anak Bunda mungkin menangis atau jadi rewel setelah seharian sibuk bermain.

7. Rentan Mengalami Kecemasan akan Perpisahan

Tidak semua anak introvert mengalami kecemasan akan perpisahan, namun cukup umum bagi mereka untuk mengalaminya.
Introvert, secara umum, lebih berisiko mengalami kecemasan dan depresi dibandingkan ekstrovert, tidak terkecuali anak-anak.
Apa yang terjadi jika Bunda mengantar balita Anda ke PAUD atau preschool?
Apakah dia menangis, menempel di kaki Bunda, dan memohon agar tidak pergi—walaupun anak-anak lain tampak baik-baik saja?
Jika ya, anak Bunda mungkin seorang introvert yang mengalami kecemasan akan perpisahan atau separation anxiety.

8. Pemikirannya Cenderung Lebih Dewasa

Semua anak mengajukan pertanyaan. Namun seorang anak introvert mungkin akan mengejutkan Anda dengan kedalaman pemikirannya.
Mereka mungkin tampak lebih tua dari usia sebenarnya, dan entah bagaimana memiliki wawasan yang mendalam melebihi usia mereka.***

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.