HALLOBUNDA.CO – Anak disabilitas intelektual tetap bisa mandiri dengan kualitas hidup yang baik asalkan ia mendapatkan stimulasi penuh dan optimal.
Stimulasi tersebut dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil yang memiliki kondisi yang berbeda tersebut.
Namun orang tua perlu menyadari perbedaan tersebut sehingga orang tua memahami bahwa dalam memberikan stimulasi membutuhkan kesabaran ekstra.
Seperti diketahui, anak dengan disabilitas intelektual atau disebut juga sebagai retardasi mental memiliki kekurangan terkait fungsi intelektual dan fungsi adaptifnya.
Apa itu Disabilitas Intelektual?
Seperti dikutip dari WebMD, disabilitas intelektual yang dulu disebut keterbelakangan mental, ditandai dengan kecerdasan atau kemampuan mental di bawah rata-rata.
Dan juga kurangnya keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Perlu diketahui istilah ‘keterbelakangan mental’ tidak lagi digunakan karena menyinggung dan bernada negatif.
Penyandang disabilitas intelektual dapat mempelajari keterampilan baru, namun mereka mempelajarinya lebih lambat.
Ada berbagai tingkat disabilitas intelektual, dari yang ringan hingga berat. Seseorang dengan disabilitas intelektual memiliki keterbatasan dalam dua bidang.
Area-area tersebut adalah: