HALLOBUNDA.CO – Saat ini kasus bullying marak terjadi di lingkungan sekolah, tempat bermain, maupun lingkungan rumah.
Kasus bullying biasanya dialami oleh anak-anak dan menjadi pelaku biasanya orang terdekat.
Bullying merupakan perilaku agresif yang mengintimidasi dari individu maupun kelompok terhadap individu.
Fenomena ini cukup meresahkan masyarakat mengingat dampak bully yang dapat berpengaruh pada kehidupan korban maupun pelaku.
Dikutip HALLOBUNDA.CO dari situs Family Lives, perilaku buruk tersebut biasa diartikan sebagai seseorang yang terbiasa berusaha untuk menyakiti atau mengintimidasi orang lain.
Bullying juga biasanya didefinisikan sebagai perilaku berulang yang dimaksudkan untuk melukai seseorang baik secara emosional maupun fisik.
Tak hanya itu saja, perilaku bully juga sering ditujukan pada orang tertentu lantaran ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, penampilan, hingga kondisi fisik seseorang.
Bisa terlihat juga dari 4 tahun terakhir di mulai dari tahun 2019 sampai tahun 2022 kasus bullying meningkat.
- 2019: 11.057 korban
- 2020: 11.278 korban
- 2021: 14.517 korban
- 2022: 21.241 korban
Bullying juga bisa terjadi dibeberapa tempat yang biasa ditempati oleh sang buah hati, di antaranya:
1. Rumah
Rumah seharusnya adalah tempat paling nyaman dan aman bagi keluarga. Termasuk anak-anak.
Tapi apa jadinya jika rumah yang seharusnya aman bagi anak untuk bermain, belajar, beristirahat, justru berubah menjadi tempat paling menyeramkan? Perundungan ternyata juga bisa terjadi di lingkungan rumah.
Perundungan di rumah dapat terjadi antara lain orangtua ke anak, kakak ke adik, ataupun adik ke kakak atau anggota keluarga lain yang tinggal serumah.
Sebagai contoh, orangtua sering kali membandingkan kakak dengan adiknya.
Contoh lainnya adalah ketika sang kakak berulang kali memerintah adiknya melakukan sesuatu dengan memaksa.
Subscribe to my channel
