hallobunda.co – ISPA mengintai masyarakat Indonesia khususnya ibukota yang tengah dilanda kualitas udara yang buruk.
Baru-baru ini Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan adanya kenaikan kasus infeksi saluran pernapasan atau biasa disebut dengan ISPA.
Mengejutkannya adalah, pasien terbanyak dari kasus ISPA dialami oleh balita yang terpapar oleh polusi udara.
Tetapi, kenaikan yang terjadi beberapa waktu belakangan ini disebut tak terlalu signifikan dan masih tertangani oleh puskesmas-puskesmas di Jakarta.
Peningkatan kasus ini telah menyentuh angka 24 persen sampai 31 persen seiring dengan kondisi polusi yang tinggi di wilayah Jakarta.
“Iya ada kenaikan, data dari Pak Menteri Kesehatan benar bahwa ISPA ada kenaikan sedikit, 24 sampai 31 persen, khususnya balita,” ungkap Heru Budi dikutip dari situs inilah.com.
Bersamaan dengan itu, Heru Budi juga menghimbau agar masyarakat, khususnya anak-anak agar memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.
“Jadi kami menghimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah bisa menggunakan masker,” ujarnya.
Dikutip dari laman IQAir, indeks kualitas udara di Ibu Kota tercatat berada pada angka 168.
Posisi pertama ditempati oleh Dhaka, Bangladesh, dengan indeks 169, lalu terburuk ketiga di dunia adalah Dubai, Uni Emirat Arab denngan indeks 162.
Berdasarkan tingkat polusi, DKI Jakarta diperkirakan dalam kategori kondisi tidak sehat.