Kasus pneumonia akhir-akhir menjadi sorotan setelah beberapa rumah sakit di Indonesia menunjukkan peningkatan angka pasien anak yang mengalami pneumonia. Penyakit ini pada anak menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak, terutama yang berusia di bawah lima tahun pada 2021.
Kasus pneumonia ini kembali mencuat setelah diunggah oleh akun Instagram @momandkiddy. Dalam video singkat tersebut ditampilkan seorang bayi sedang tidur dalam brankar dengan berbagai alat medis yang menempel di badannya. Salah satu petugas medis yang mendorong brankar dengan tergesa-gesa itu juga terlihat menarik tabung oksigen di tangan kanannya.
“Pneumonia pembunuh no 1 pada bayi.. Harus hati2 ya moms..kalau anak ada tanda-tanda pneumonia,” demikian tertulis dalam caption unggahan video tersebut.
Penyakit ini merupakan bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung kecil yang disebut alveoli, yang terisi udara saat orang sehat bernapas. Ketika seseorang menderita penyakit ini, alveoli diisi dengan nanah dan cairan, yang membuat pernapasan terasa sakit dan membatasi asupan oksigen.
Gejala Pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh infeksi tunggal terbesar kematian pada anak-anak di seluruh dunia. Gejala virus ini lebih banyak daripada gejala pneumonia bakterial. Berikut ini gejala yang sering terjadi pada anak yang mengalami pneumonia seperti:
- Pada anak di bawah usia 5 tahun yang menderita batuk atau sulit bernapas tanpa demam, sehingga penyakit ini didiagnosis dengan adanya pernapasan cepat atau dinding dada bagian bawah yang tertarik ke dalam. Di mana dada mereka bergerak ke dalam atau memendek saat terhirup, sedangkan pada orang yang sehat dada mengembang saat men x ghirup (bernapas).
- Bayi yang sakit parah mungkin tidak dapat makan atau minum dan mungkin juga mengalami ketidaksadaran, hipotermia, dan kejang.
- Bayi batuk atau suara mendengkur. Tidak seperti anak-anak dan orang dewasa, bayi dengan kondisi ini biasanya tidak menunjukkan gejala batuk kronis, tergantung pada jenis infeksinya. Sebaliknya, bayi dengan gejala infeksi paru-paru mengalami batuk kering berulang.
- Bayi dengan kondisi ini mudah rewel sebagai akibat dari infeksi, karena infeksi ini membuat mereka merasa tidak nyaman, menyebabkan bayi sering menangis dan akhirnya tidak bisa tidur nyenyak.
- Demam dapat terjadi pada bayi yang terkena penyakit ini. Gejala demam bisa disertai dengan keringat, menggigil atau sakit kepala. Bayi yang mengalami gejala demam harus diperiksa oleh dokter karena gejala-gejala ini bisa menjadi tanda dari masalah medis yang serius.