Anak Bisa Stunting Jika Terus Terpapar Polusi Udara, Begini 5 Cara Pencegahannya

hallobunda.co – Polusi udara yang semakin buruk akan berdampak bagi kesehatan masyarakat terutama anak-anak yang terancam menjadi stunting.

Jika tak tertangani dengan segera sama halnya seperti paparan rokok sehingga menyebabkan anak berisiko alami stunting.

Diketahui, polusi udara sendiri terdiri dari berbagai zat yang berbahaya berasal dari kendaraan bermotor, asap rokok, hingga limbah pabrik.

Buruknya kualitas udara dari sebuah wilayah sering kali dikaitkan sebagai penyebab gangguan sistem pernapasan.

Namun, polusi udara juga dapat berdampak pada perkembangan anak dan bisa mengganggu perkembangan kognitif anak.

Hal itu disampaikan oleh Prof DR Dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI & Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

“Paparan polusi seperti NO2, PM, dan hidrokarbon polisiklik berkaitan dengan tingkat intelegensi dan intelektual yang lebih rendah pada anak usia di bawah 2 tahun, pra-sekolah, dan usia sekolah dengan asosiasi paling kuat pada usia 3-7 tahun,” kata Prof Agus dalam ‘Media Briefing PB IDI’, Selasa (8/8/2023).

Risiko gangguan kognitif akibat polusi udara akan semakin besar ketika anak berlanjut menghirup udara tercemar usai dilahirkan.

“Diperkirakan dua miliar anak terdampak polusi udara berat yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan, termasuk gangguan kognitif,” ucapnya.

Diketahui, polusi udara yang masuk melalui saluran pernapasan si Kecil hingga mengalir ke dalam otak.

Maka dari itu, hal tersebutlah yang akan membuat otak akan mengalami peradangan dan terjadi penurunan fungsi otak.

Penurunan tersebut bisa terjadi lantaran hilangnya sel saraf penting secara progresif.

Tak hanya itu saja, peradangan akibat polusi udara akan berdampak secara signifikan terhadap kognitif anak.

Di satu sisi perkembangan kognitif anak masih dalam proses pertumbuhan, jadi sangat rentan sekali terkena.