HALLOBUNDA.CO – Saat ini sedang marak anak-anak yang menjadi kidsfluencer untuk menjadi terkenal dan menghasilkan uang.
Apalagi di perkembangan media sosial pada era digital ini, lebih banyak lagi anak-anak yang menjadi kidsfluencer.
Tak sedikit anak-anak selebriti yang saat ini menjadi kidsfluencer yang tak kalah terkenal dengan orang tuanya.
Diketahui, menjadi influencer anak tentunya bermula dari orang tua yang mengontenkan anaknya, baik dari sengajar atau tidak.
Saat ini Bunda dan Ayah juga dapat dengan mudah menyaksikan konten menggemaskan anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Dikutip HALLOBUNDA.CO dari situs Concersation, kehadiran anak-anak ini di dunia hiburan sebagai kidsfluencer pantasnya memicu kekhawatiran akan potensi eksploitasi anak.
Alih-alih peduli, Bunda justru memilih asyik menikmatinya, hingga tanpa sadar menjadi bagian di balik maraknya mengontenkan anak-anak.
Meskipun kidsfluencer memperoleh sejumlah keuntungan seperti pendapatan dan popularitas tapi ternyata memiliki risiko.
Salah satu risiko menjadi influencer anak yakni adanya eksploitasi seperti hilangnya privasi serta psikologis pada kidsfluencer dapat mempengaruhi psiko-sosial yang lainnya.
Dampak dan Risiko Bagi Anak Kidsfluencer
Kaburnya perlindungan dan penegakan hukum serta tereksposnya anak-anak ini ke hadapan publik tentunya membawa dampak dan risiko tersendiri, di antaranya:
1. Tidak Adanya Privasi
Anak-anak yang menjadi kidfluencer seringkali membagikan sebagian besar aspek kehidupan pribadi mereka di media sosial, mulai dari rutinitas hingga kisah tentang keluarga mereka.
Hal ini sangat berisiko bagi privasi anak-anak dan membuka peluang potensi penyalahgunaan informasi pribadi.