hallobunda.co – Menyantap makanan dengan menggunakan sumpit memang bukan kebiasaan atau budaya dari negara kita.
Sumpit juga bukan termasuk peralatan makan yang populer. Lain halnya dengan sendok dan garpu yang sudah diperkenalkan oleh Bunda kepada sang buah hati sedari kecil.
Namun, tahukah Bunda, jika mengajarkan sang buah hati makan dengan menggunakan sumpit akan memiliki manfaat bagi tumbuh kembangnya.
Diketahui, peralatan makan ini berasal dari Tiongkok dan diduga sudah ada sejak zaman Neolitik atau 5.000 tahun sebelum Masehi.
Hal tersebut berawal dari temuan arkeologi, di mana terdapat 20 jenis sumpit dengan berbagai macam ukuran.
Yakni ada panjangnya yang mencapai 9-18 sentimeter dengan diameternya mencapai 1,3-o,9 sentimeter.
Alat makan ini terbuat dari tulang binatang dan ditemukan di daerah Gaoyu, Provinsi Jiangsu.
Menurut kepercayaan masyarakat Tiongkok, alat masak ini pertama kali dibuat oleh Da Yu pendiri dari Dinasti Cia pada 2011-1600 sebelum Masehi.
Saat sedang menghadapi banjir, dirinya mematahkan ranting dan menjadikannya sebagai alat makan.
Kisah lainnya pada masa Dinasti Shang 1105-1046 SM, Raja Zhou menggunakan alat makan itu dari gading untuk menyantap makanan.
Selain itu, alat masak tersebut dibuat dari gading dan dianggap sebagai gambaran gaya hidup yang mewah.
Semenjak itulah alat makan tersebut menjadi alat makan yang penting, hal ini karena mulai banyak makanan berbahan dasar tepung, seperti mie, dimsum, dan kue dadar.
Hanya saja, terkadang saat masyarakat Indonesia mengonsumsi mie atau makanan khas dari negara Asia Timur layaknya dari Tiongkok, Jepang, dan Korea, masyarakat kita akan menggunakannya.
Dikutip dari situs Beijing Kids, sebanyak 75 persen Taman Kanak-kanan di Beijing tidak memaksakan anak-anak balita untuk menggunakan alat makan tersebut.