hallobunda.co – Kini keterbukaan informasi sulit dipantau, hal tersebut sebabkan si Kecil melihat dan mendengar hal yang tak pantas. Dan ini akan berujung anak menjadi terbiasa berkata kasar.
Jika anak terbiasa berkata kasar tentu saja hal tersebut membuat Bunda pening, apalagi saat melakukannya pada tempat umum.
Mungkin Bunda akan bertanya-tanya dari mana anak terbiasa berkata kasar dan juga mendapatkan kosa kata semacam itu.
Perlu untuk dipahami bahwa sang buah hati adalah pendengar dan juga merupakan peniru yang sangat handal.
Sama seperti orang dewasa, anak-anak bisa saja berkata kasar, mengumpat, melontarkan kata kotor ataupun juga makian.
Walau masih kecil otaknya sudah bisa merekam segala hal yang telah dilihat dan juga didengar.
Mungkin saja perkataan kasar yang pernah anak dengar, baik dari Ayah, Bunda, teman-teman, atau bisa juga dari lingkungan tempat tinggal.
Termasuk juga dari dunia maya seperti tontonan yang salah atau ketika ia suka bermain game online yang pemainnya berasal dari semua kalangan usia. Seperti diketahui anak-anak game online banyak yang terbiasa melontarkan kata-kata kasar saat bermain.
Namun harus digarisbawahi hal ini, sang buah hati belum tentu saja mengerti apa kata arti yang sudah dilontarkannya.
Bunda pasti ingin mengetahuinya kan? Kenapa si Kecil sudah terbiasa dengan kata-kata kasar, yuk simak lebih lanjut.
Penyebab Anak Terbiasa Berkata Kasar
Pada umumnya, anak yang baru saja berumur di bawah 5 tahun sudah berkata kasar namun belum paham apa makna dari yang telah diucapkannya.
Anak bisa berucap seperti itu lantaran meniru orang-orang yang pernah berkata kasar di sekitarnya atau di lingkungannya.
Tak hanya itu saja, anak menangkap perkataan kasar tersebut bisa juga karena menurutnya hal tersebut adalah kata-kata yang terdengar lucu.
Bahkan, anak-anak yang sudah berusia 5 tahun ke atas atau usia sekolah yang mengumpat biasanya sudah mengerti arti dari kata-kata yang diucapkan.
Jika Bila tak mengerti pun, setidaknya mereka mengerti bahwa kata-kata tersebut tidak pantas untuk dilontarkan.
Meski begitu, si Kecil juga tetap bisa menggunakan kata tersebut sebagai ekspresi kekesalannya dengan sesuatu atau agar mendapatkan perhatian orang tuanya.
Dikutip dari Healthy Children, berkata kasar atau berbicara dengan menggunakan bahasa kotor sering kali terjadi pada anak yang sudah berusia remaja.
Biasanya, anak di usia tersebut berkata kasar dengan alasan ingin menunjukkan keberanian, menunjukkan diri sudah dewasa, dan ingin dianggap keren.
Tak hanya itu saja, anak juga mempunyai alasan agar menjadi bagian dari pergaulan jika temannya sering mengucapkannya, dan untuk membantah atau memberontak.
Sebenarnya meniru adalah bagian dari proses bagi perkembangan anak, namun juga meniru hal-hal yang buruk tetap tidak baik.
Maka dari itu Bunda dan Ayah harus segera menghentikan hal tersebut dengan cara di bawah ini agar tidak menjadi kebiasaan.
Mengatasi Anak Terbiasa Berkata Kasar
Saat ini bahasa yang kotor dan berkata kasar sudah sangat banyak ditemukan di lingkungan sekitar atau lingkungan tempat tinggal.
Menurut studi dari The American Journal of Psychology, anak yang sudah berumur 8 tahun sudah dapat mengenal 54 kosa kata tabu yang beredar di masyarakat.
Maka dari itu ada beberapa cara yang dapat Bunda coba untuk mengatasi anak yang sering berkata kasar.
1. Hindari Bereaksi Berlebihan
Bunda mungkin akan marah atau jengkel ketika mendapati anak yang berbicara kasar, baik kepada orang tua maupun kepada orang lain.
Padahal sebaiknya Bunda harus menahan diri agar tidak terbawa emosi jika hal tersebut sudah terjadi.
Jika reaksi berlebihan terhadap tingkah anak yang tidak sopan maka anak merasa akan berhasil untuk mendapatkan perhatian.
Dari situlah saat kemudian hari akan mungkin akan mengulanginya lagi bertujuan untuk menarik perhatian orang tuanya.
2. Tanyakan Alasan Anak Berbicara Kasar
Orang tua perlu menanyakan alasan jika anak yang berbicara kata kotor atau melakukan hal yang tidak sopan.
Salah satunya misalnya dengan berkata ‘Apa yang kamu rasakan sampai berkata seperti itu?’.
Pertanyaan tersebut akan mendorong sang buah hati untuk mencoba memahami emosinya dan menyampaikan apa yang telah dirasakan sebenarnya.
Bisa jadi anak berkata kasar lantaran frustasi atau tidak setuju dengan pendapat yang telah orang tuanya sampaikan.
Dari alasan tersebut Bunda bisa menyampaikan bahwa berkata kasar bukanlah solusi dari permasalahan tersebut.
3. Bangun Rasa Empati Anak
Saat anak berkata kasar cobalah ajak untuk memikirkan perasaan orang lain, jika dirinya sudah melontarkan kata-kata kasar.
Misalnya dengan bertanya ‘Kira-kira apa yang kamu rasakan jika seseorang berkata kasar kepada kamu? pasti sakit hati kan?’ mulailah tanamkan rasa empatinya.
Dengan menanyakan hal tersebut, selain dapat mencegah sang anak berkata kasar, Bunda juga dapat membangun rasa empatinya.
4. Beri Penjelasan dengan Bahasa Sederhana
Jika berbicara kasar yang dilakukan oleh anak masih muda dan belum mengerti apa yang sudah dirinya ucapkan.
Maka dari itu Bunda perlu menjelaskan dengan bahasa yang sederhana seperti ‘Adik, itu bukan ucapan anak yang baik ya,’ mulailah dari situ.
Hindari bahasa yang terlalu rumit untuk dipahami, jangan menjelaskan dengan panjang lebar jika anak menanyakan semua alasannya.
Hal tersebut hanya akan memicu rasa penasarannya untuk mengetahui arti dari kata kotor yang anak ucapkan.
Nah gimana Bunda sekarang udah tahu kan cara mengatasi jika anak terbiasa berkata kasar, sangat mudah bukan? Lebih baik meminta bantuan dan bekerjasama dengan Ayah untuk mencobanya.***