Waspada! Serang Puluhan Bayi di Eropa, Echovirus-11 Bisa Sebabkan Gagal Organ

By Lafa Zidan Alfaini
Waspada! Serang Puluhan Bayi di Eropa, Echovirus-11 Bisa Sebabkan Gagal Organ

hallobunda.co – Organisasi Kesehatan Dunia atau yang biasa disebut WHO telah melaporkan infeksi echovirus-11 tengah melanda benua Eropa.

Walau demikian, WHO menilai risiko kesehatan masyarakat dari wabah echovirus-11 cenderung rendah.

Diketahui, secara umum wabah echovirus-11 akan menyerang bayi yang masih dalam kandungan.

Salah satu gejala yang kerap ditemukan adalah keracunan darah yang dialami oleh bayi atau neonatal sepsis.

Dikutip dari laman resmi WHO, fasilitas kesehatan yang melayani bayi baru lahir sebaiknya bisa membiasakan diri dengan tanda dan gejala.

“Fasilitas kesehatan yang melayani bayi baru lahir sebaiknya sudah membiasakan diri dengan tanda dan gejala dari echovirus-11,” tulis WHO dalam keterangan resminya, Jumat (7/7/2023) waktu setempat.

Baca Juga  Anak Terkena Gagal Ginjal Usai Meminum Obat Sirup, Sang Bunda Tagih Tanggung Jawab Pemerintah

Seperti diketahui wabah echovirus-11 merupakan bagian dari virus enterovirus, beberapa gejala bayi yang terjangkit cukup beragam.

Mulai dari bayi akan mengalami ruam pada tubuhnya, demam, hingga penyakit neurologis, meningitis, radang otak, kelumpuhan, hingga paling parah menyebabkan gagal organ.

WHO pun mencatat echovirus-11 ditularkan secara verbal dari ibu ke anaknya. Hal tersebut akan menambah kesulitan dalam mengontrol infeksi yang disebabkan oleh wabah tersebut.

Tak hanya itu saja, E11 dapat menyebabkan penyakit inflamasi pada bayi yang baru saja lahir. Termasuk hepatitis dan penyakit enterovirus lainnya yang telah mewabah di Eropa.

Organisasi kesehatan dunia itu melaporkan bahwa E11 masih sulit diprediksi dari seberapa jauh infeksi yang bisa disebabkan wabah tersebut kepada bayi baru lahir.

Baca Juga  Termasuk Posisi Terbaik, Cara Gendong M Shape Ternyata Miliki 5 Manfaat Bagi Bayi

Hal tersebut bisa terjadi disebabkan karena tidak adanya pengawasan enterovirus secara sistematik di Eropa.

Tanpa pengawasan enterovirus, hanya kasus dengan gejala berat yang hanya dapat dideteksi.

TAGGED: ,