“Ini adalah pertama kalinya aku benar-benar merasa malu dengan tubuhku,” ungkap Coral.
Jenggotnya tumbuh tebal ketika dia berusia sembilan tahun dan pada usia 12 tahun Coral harus mencukur wajahnya setiap hari.
“Saya merasa mencukur adalah satu-satunya cara saya bisa bertahan hidup.” jelas Coral.
“Dalam beberapa hal, saya merasa hal ini dibenarkan oleh banyaknya kebencian yang saya dapatkan,” sambungnya.
Tak berhenti sampai di situ, Coral pun mendapatkan banyak hujatan dari media sosial, lantaran memiliki fisik seperti laki-laki.
“Mereka (warganet) bertanya siapa saya, karena entah bagaimana rambut membuat saya tidak terlihat seperti manusia, atau apakah saya laki-laki atau perempuan,” jelas Carol.
“Saya diberitahu bahwa saya perlu mencukur jenggot, orang-orang suka memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan dengan tubuh saya,” sambungnya.
Pada akhirnya, Coral bertekad untuk mengatasi stigma seputar perempuan yang memiliki jenggot di wajah itu sangatlah cantik.
Melalui akun TikToknya, Coral memberikan beberapa motivasi agar wanita yang memiliki jenggot khususnya gegara menderita PCOS agar memiliki kepercayaan diri.
Jika melihat dari kisah di atas, bagi para Bunda yang menderita PCOS jangan disepelekan lantaran bakal berakibat fatal.
Diketahui, PCOS atau polycystic ovary syndrome adalah kelainan hormon yang mempengaruhi wanita.
Ada sejumlah gejala yang bisa diketahui dari beberapa perempuan yang menderita PCOS.
PCOS sendiri biasanya dialami oleh wanita di masa suburnya, sekitar usia 15 hingga 44 tahun, lantaran kondisi ini berkaitan dengan hormon pada wanita.