hallobunda.co – Mengejutkan baru-baru ini Kementerian Kesehatan kembali melaporkan kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia mencapai 14 kasus.
Diketahui jumlahnya semakin bertambah dari yang dilaporkan sebelumnya, yaitu 7 kasus per tanggal 22 Oktober 2023.
Selain itu, sebanyak kasus dua protable lantaran ditemukan gejala maupun kontak erat dengan orang yang sudah terkonfirmasi positif.
Namun kedua orang tersebut belum diambil sampel untuk diperiksa di laboratorium.
Dikutip dari unggahan Youtube Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu sebagai P2P Kemenkes dalam konferensi pers dirinya menjelaskan kasus suspek dan kasus yang dinyatakan negatif.
“Suspek ini ada gejala dan kita sudah ambil sampel tinggal menunggu hasil, jadi kasus kita ada 14, tiap hari rata-rata nambah 2-3 kasus,” ungkap Maxi.
“Sebanyak sembilan dari 14 kasus konfirmasi 64 persen berusia 25-29 tahun, sisanya sekitar lima orang atau 36 persen berusia 30-39 tahun,” sambungnya.
Gejala yang dirasakan meliputi lesi pada kulit disertai demam, pembengkakan kelenjar, sakit menelan, sakit otot, menggigil, badan terasa sakit, kelelahan, mual, nyeri di mulut, bahkan hingga diare.
“Semua atau 14 kasus itu bergejala, hanya satu yang asimtomatik, kondisi penyakit penyerta dari 14 itu 12 orang mengidap HIV, di samping HIV ada sifilis, tapi ada juga satu orang dengan hipertensi,” ujar Maxi.
Sebagai informasi tambahan, kasus cacar monyet pertama diumumkan pada Agustus 2022.
Kasus ini ditemukan di Jakarta pada seseorang warga negara Indonesia, kasus pertama cacar monyet dialami oleh seorang laki-laki yang baru pulang dari perjalanan luar negeri.
Negara yang dikunjunginya termasuk dalam 89 negara dengan temuan kasus monkeypox pada tanggal 8 Agustus 2022.
Subscribe to my channel
