2. Kurang Tidur Menghambat Kemampuan Belajar
Kurang tidur juga dapat berdampak negatif pada cara belajar seorang anak. Anak-anak yang terlalu lelah bekerja lebih lambat karena mereka sulit mengingat apa yang baru saja dikatakan guru atau apa yang baru saja mereka baca.
Otak mereka lebih sulit untuk fokus, bahkan mengganggu pembentukan dan mengingat kembali memori jangka panjang.
Ketika anak-anak kurang tidur, otak mereka benar-benar mengalami pola gelombang otak seperti tidur, itulah sebabnya anak-anak yang lelah melamun selama kelas berlangsung seperti dikutip dari laman Healthcare.
3. Kurang Tidur Terkait dengan Obesitas pada Anak
Dalam kaitannya dengan obesitas, ditemukan bahwa anak-anak yang tidur kurang dari yang seharusnya juga cenderung mengalami kelebihan berat badan. Hal ini berkaitan dengan kadar hormon dan pengaruhnya terhadap rasa lapar. Anak-anak yang lelah cenderung makan lebih banyak karena peningkatan hormon yang menyebabkan rasa lapar dan penurunan hormon yang mengurangi rasa lapar.
4. Terganggunya Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi
Selama tidur, otak juga mengistirahatkan neuron aktif dan membentuk jalur baru sehingga siap menghadapi dunia di pagi hari.
Pada bayi, anak-anak, dan dewasa muda, otak melepaskan hormon pertumbuhan selama tidur. Saat tidur, tubuh juga memproduksi protein yang membantu sel memperbaiki kerusakan.
Kurang tidur membuat otak kelelahan, sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Bagi bayi, periode antara 0-12 bulan merupakan periode pertumbuhan terbesar dalam seluruh hidupnya di mana mereka membutuhkan kesempatan untuk tidur nyenyak dan baik selama masa ini untuk membantu semua pertumbuhan ini seperti dikutip dari laman Littleones.