Mengejutkan! Kim Jong Un Menangis di Depan Ibu-ibu Demi Tingkatkan Kelahiran Bayi

By Lafa Zidan Alfaini
Mengejutkan! Kim Jong Un Menangis di Depan Ibu-ibu, Agar Memiliki Anak Lebih Banyak

hallobunda.co – Belum lama ini ada pemberitaan yang ramai sedang diperbincangkan oleh warganet terkait Presiden Korea Utara, Kim Jong Un yang menangis di depan umum.

Diketahui, Kim Jong Un menangis saat menghadiri Konferensi Nasional Ibu-ibu kelima di Korea Utara.

Kim Jong Un menangis saat menyampaikan seruan untuk membuat lebih banyak kelahiran dan lebih banyak anak di Korea Utara.

Kejadian Luar Biasa Kim Jong Un Menangis

Konferensi yang diadakan oleh negara Korea Utara itu diadakan pada hari Minggu (3/12/2023) dan Senin (4/12/2023).

Kim Jong Un menangis sebab dia merasa sedih karena rendahnya tingkat kelahiran bayi di Korea Utara.

Tak hanya itu saja, Presiden Korea Utara itu juga terlihat tampak emosional dan meneteskan air mata.

Dikutip dari unggahan TikTok @Alineadotid, Video Kim Jong Un menangis karena rendahnya tingkat kelahiran bayi di Korea Utara itu viral di media sosial.

Sambil mengusapkan air mata dengan sapu tangannya, Kim Jong Un menangis dan memohon kepada warganya terkhusus ibu-ibu untuk meneruskan keturunan.

Baca Juga  Jangan Takut! Ini 5 Tips Jitu Menjadi Bunda Mandiri yang Sukses

“Menghentikan penurunan angka kelahiran dan memberikan perawatan dan pendidikan anak yang baik adalah urusan keluarga kita yang harus selesaikan bersama,” ujar Kim.

Ini merupakan kejadian yang luar biasa di Korea Utara di mana pemimpin negara tersebut dikenal sangat tegas dalam kepemimpinannya.

Tidak hanya itu, Kim Jong Un juga berterima kasih kepada para ibu atas peran mereka untuk memperkuat kekuatan nasional.

“Saya juga selalu memikirkan ibu ketika saya kesulitan berurusan dengan partai dan pekerjaan negara,” ungkap Kim.

Tak meneteskan air mata sendirian, beberapa wanita yang hadir dalam acara itu juga ikut menangis setelah mendengar pidato dari orang nomor satu Korea Utara itu.

Tingkat kesuburan total di Korea Utara atau jumlah rata-rata bayi yang diperkirakan akan dilahirkan oleh seorang wanita sepanjang hidupnya, berada pada angka 1,79 pada tahun 2022.

Ternyata, angka tersebut turun dari 1,88 pada tahun 2014, negara tetangganya Korea Selatan yang tingkat kesuburannya tahun lalu adalah 0,78 turun dari 1,20 pada tahun 2014.

Tingkat kesuburan di Korea Selatan merupakan yang terendah di antara negara-negara maju.

Baca Juga  Yuk Bunda! Mulai Memahami 6 Jenis Vaksin dan Kandungan yang Ada, Beserta Manfaatnya

Rendahnya tingkat kelahiran itu disebabkan oleh berbagai alasan kuat yang membuat masyarakat tidak mau memiliki anak.

Alasan tersebut di antaranya pasar kerja yang menurun, lingkungan sekolah yang sangat kompetitif untuk anak-anak, bantuan penitipan anak yang secara tradisional lemah.

Hingga kurangnya edukasi budaya perusahaan yang berpusat kepada laki-laki sehingga banyak dari perempuan merasa mustahil untuk menggabungkan karier dan keluarga.

Namun juga ada alasan lain yang membuat laki-laki dan perempuan tidak ingin memiliki sang buah hati.

3 Alasan Pasangan Memilih Tidak Mempunyai Anak

3 Alasan Pasangan Memilih Tidak Mempunyai Anak

Meskipun keputusan tidak memiliki anak bersifat sangat personal, namun keputusan tersebut sebaiknya turut juga melibatkan kedua anggota besar.

Jika keputusan untuk tidak memiliki anak tersebut tidak dapat diterima oleh kedua orang tua, hal ini tentu saja menutup kemungkinan bahwa akan muncul sebuah tekanan.

Namun, apabila diterima, maka pasangan pun akan menjadi lebih mudah dalam menghadapi tekanan sosial baik itu dari masyarakat luar maupun keluarga.

Berikut beberapa alasan yang dapat mempengaruhi seorang perempuan atau pasangan memutuskan untuk tidak memiliki anak, di antaranya:

Baca Juga  Disabilitas Bukanlah Halangan, Anak Dewi Yull Lulus S2 Amerika Raih 3 Penghargaan

1. Kondisi Finansial yang Tidak Baik

Keadaan finansial seseorang menjadi salah satu alasan untuk sebuah pasangan memutuskan untuk tidak memiliki anak.

Membesarkan serta merawat anak, bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan persiapan mental serta finansial yang matang.

Ketika pasangan telah memutuskan untuk tidak memiliki anak, kemungkinan mereka telah memperhitungkan kemampuan finansialnya atau bahkan hingga kemungkinan-kemungkinan soal membiayai.

Apabila dalam perhitungan tersebut, rupanya pasangan maupun individu merasa tidak mampu, maka mereka pun memutuskan untuk tidak memiliki anak.

2. Isu Lingkungan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, alasan yang cukup menarik dari seseorang memutuskan untuk tidak memiliki anak adalah berkaitan dengan isu lingkungan.

Over populasi menjadi isu yang cukup hangat saat ini, populasi manusia semakin banyak di dunia, akan tetapi tidak sebanding dengan jumlah kerusakan lingkungan yang semakin tinggi.

3. Memiliki Kondisi Fisik Tertentu

Beberapa mungkin memiliki kondisi fisik tertentu yang membuat dirinya tidak bisa atau tidak mampu memiliki seorang anak.

Contohnya seperti mengidap penyakit keturunan dan lain sebagainya, kondisi tersebutlah yang kemudian akan akan menjadi alasan terbesar seorang individu.***