hallobunda.co – Bagi Bunda yang baru menyusui jangan kaget jika nanti terkena mastitis atau infeksi pada payudara.
Mastitis merupakan peradangan pada jaringan payudara saat payudara Bunda sedang aktif memproduksi ASI. Infeksi ini juga bisa menyebabkan ASI seret sehingga Bunda akan kesulitan dalam menyusui si Kecil.
Kondisi ini umum terjadi pada ibu menyusui, terutama pada 6-12 minggu pertama setelah persalinan.
Jika terkena Mastitis, Bunda pasti akan melihat kemerahan dan bengkak pada payudara yang terinfeksi serta gejala seperti flu, menggigil dan demam.
Hal tersebut umum jika dihubungkan dengan tanda-tanda seperti kelelahan dan yang lainnya. Maka dari itu penting untuk memberi tahu dokter segera jika Bunda merasakan salah satu gejalanya.
Mastitis biasanya hanya akan menyerang salah satu payudara saja, namun tak menutup kemungkinan juga akan terjadi pada kedua payudara.
Radang kelenjar susu ini menyebabkan sulit untuk menyusui sehingga aktivitas menyusui menjadi terhambat atau terhenti.
Meski demikian, menyusui sebaiknya tetap dilakukan lantaran kondisi ini tidak berbahaya bagi bayi.
Kandungan antibakteri dalam ASI membuat bayi terlindungi dari infeksi dan malah akan mempercepat penyembuhan infeksi dari mastitis tersebut.
Kenali Penyebab ASI Seret Usai Terkena Mastitis
Dikutip dari situs mayoclinic.org, mastitis kemungkinan besar terjadi ketika wanita memiliki saluran susu yang tersumbat lantaran bakteri yang sudah memasuki payudara melalui kerusakan kulit.
Bunda harus garisbawahi hal ini, jika terkena infeksi seperti ini malah lebih baik tetap menyusui, jangan sampai berhenti.
Jika Bunda mulai jarang untuk menyusui, hal ini akan membuat pembengkakan payudara tidak kunjung hilang.
Pembengkakan ini membuat ASI penuh dalam payudara yang akan menyumbat saluran.
Selain itu, pelekatan yang kurang tepat dari bayi juga dapat merusak puting, hal ini yang akan menyebabkan infeksi.
Puting yang telah mengering setiap Bunda sedang menyusui dapat membantu munculnya iritasi dan kemudian puting akan pecah-pecah.