...

Santer Isu Perselingkuhan, Apakah Berdampak pada Anak?

By admin
Perceraian Bisa Terjadi Karena Perselisihan
Perceraian Bisa Terjadi Karena Perselisihan

Agaknya perselingkuhan menjadi momok yang menakutkan bagi setiap rumah tangga. Baru-baru ini sebuah fakta mencengangkan terungkap bahwa Indonesia menjadi negara kedua terbanyak dengan kasus perselingkuhan di Asia.

Media sosial tengah ramai dengan berbagai berita perselingkuhan public figure tanah air. Mulai dari Virgoun-Inara dan kali ini disusul dengan terbongkarnya chat Direct Message (DM) mesra yang diduga artis Fandy Christian dengan seorang wanita sesama artis.

Parahnya DM tersebut dibongkar sendiri oleh sang istri Dahlia Poland. Usai membongkar dugaan Fandy Christian berselingkuh, Dahlia diketahui telah berhenti mengikuti akun Instagram milik suaminya.

Diduga Fandy berselingkuh dengan Andi Annisa, yang merupakan lawan mainnya di sinetron Jangan Bercerai Bunda. Namun ia belum buka suara mengenai kabar ini.

Sahabat Dahlia mengungkapkan perselingkuhan Fandy dengan lawan mainnya itu sebenarnya telah terendus lama, namun Dahlia masih menunggu momen yang tepat untuk mengungkap borok suaminya itu.

Dahlia dan Fandy telah menikah sejak 24 November 2015. Keduanya telah dikaruniai tiga orang anak. Dengan adanya isu ini, maupun isu-isu perselingkuhan lainnya, dikhawatirkan permasalahan rumah tangga itu akan berdampak pada anak.

Anak-anak juga merupakan bagian dari sebuah rumah tangga. Meskipun mereka belum dewasa, namun mereka akan selalu kecipratan dampaknya ketika ada permasalahan di antara kedua orang tuanya.

Dampak Perselingkuhan Terhadap Anak

Besarnya dampak permasalahan keluarga ini pada anak-anak membuat seorang praktisi keluarga Ana Nogales, Ph.D., yang juga penulis Parents Who Cheat: How Children and Adults Are Affected When Their Parents Are Unfaithful melakukan sebuah penelitian.

Ia kemudian menciptakan istilah ‘anak perselingkuhan’ untuk mengidentifikasi anak-anak dari segala usia yang orang tuanya terlibat dalam kasus perselingkuhan. Ia mulai menyebarkan survei online dengan nama Parents Who Cheats Nogales.

Sebanyak lebih dari 800 anak yang telah berusia dewasa yang merupakan korban perselingkuhan orang tuanya berpartisipasi dalam survei tersebut. Dari survei tersebut kemudian ditemukan bahwa:

  • 88,4% merasa marah terhadap orang tua yang selingkuh.
  • 62,5% merasa malu atas perselingkuhan orang tuanya.
  • 80,2% merasa bahwa hal itu mempengaruhi sikap mereka terhadap cinta dan hubungan.
  • 70,5% mengatakan kemampuan mereka untuk mempercayai orang lain telah terpengaruh.
  • 83% menyatakan bahwa mereka merasa orang sering berbohong.
  • 86% melaporkan mereka masih percaya pada monogami.

Survei Nogales menegaskan bahwa anak-anak merasa dikhianati ketika salah satu orang tua mengkhianati pasangannya. Sementara orang tua yang dikhianati mungkin tidak mengharapkan apa pun dari pasangan yang selingkuh, sedangkan anak mereka dibiarkan dengan harapan serta ketakutan.

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.