HALLOBUNDA.CO – Anak yang mudah terdistraksi sering kali mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas atau berkonsentrasi saat belajar.
Mereka cenderung kehilangan fokus dengan mudah, terutama ketika berada di lingkungan yang penuh dengan rangsangan seperti suara bising, televisi, atau gadget.
Tidak jarang anak-anak yang mengalami hal ini kesulitan dalam memahami instruksi, menyelesaikan pekerjaan rumah, atau bahkan tetap duduk dengan tenang saat pelajaran berlangsung.
Hal ini bisa membuat orang tua khawatir, terutama ketika gangguan fokus ini memengaruhi prestasi akademik dan perkembangan sosial anak.
Namun, kondisi ini merupakan hal yang umum terjadi, terutama pada anak usia dini yang masih dalam tahap perkembangan otak dan belajar untuk mengelola perhatian mereka.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda dan Ayah untuk memahami penyebabnya serta menemukan cara efektif untuk membantu anak lebih fokus dan konsentrasi.
Hal ini bisa membuat orang tua khawatir, terutama ketika gangguan fokus ini memengaruhi prestasi akademik dan perkembangan sosial anak.
Namun, kondisi ini merupakan hal yang umum terjadi, terutama pada anak usia dini yang masih dalam tahap perkembangan otak.
Oleh karena itu, penting bagi Bunda dan Ayah untuk memahami penyebabnya serta menemukan cara efektif untuk membantu anak lebih fokus dan konsentrasi.
Dikutip GENEROS.CO.ID dari situs American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak yang memiliki tingkat konsentrasi rendah bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan yang terlalu ramai, kurangnya tidur, pola makan yang tidak seimbang, atau bahkan paparan gadget yang berlebihan.
Dengan strategi yang tepat, anak dapat dilatih untuk meningkatkan fokusnya sehingga mereka bisa belajar dan beraktivitas dengan lebih optimal.
5 Penyebab Anak Mudah Terdistraksi

✅ Lingkungan yang Berisik atau Tidak Mendukung
Suasana yang terlalu ramai atau penuh gangguan bisa membuat anak sulit fokus, terutama saat belajar.
✅ Paparan Gadget Berlebihan
Terlalu sering bermain gadget tanpa batasan waktu bisa menurunkan kemampuan anak untuk berkonsentrasi dalam aktivitas lain.
✅ Kurang Tidur
Tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan anak sulit berkonsentrasi dan lebih mudah terdistraksi.
✅ Pola Makan yang Tidak Seimbang
Kekurangan nutrisi seperti omega-3, zat besi, dan vitamin B bisa berdampak pada kemampuan otak anak dalam memproses informasi.
✅ Kurangnya Aktivitas Fisik
Olahraga dan aktivitas fisik yang cukup dapat membantu meningkatkan fokus dan daya tahan otak anak.
7 Cara Efektif Mengatasi Anak yang Mudah Terdistraksi
✅ Ciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman
Buat suasana belajar yang minim gangguan, seperti ruangan yang tenang dengan pencahayaan yang cukup.
✅ Batasi Waktu Layar
Terapkan aturan penggunaan gadget dengan bijak, misalnya maksimal 1-2 jam sehari untuk anak usia sekolah.
✅ Tetapkan Rutinitas Harian
Anak yang memiliki rutinitas yang teratur cenderung lebih mudah fokus karena otaknya terbiasa dengan pola kegiatan yang jelas.
✅ Berikan Waktu Istirahat yang Cukup
Pastikan anak mendapatkan tidur yang cukup, yaitu sekitar 9-12 jam per malam, tergantung usianya.
✅ Dorong Anak untuk Berolahraga
Aktivitas fisik seperti bermain di luar, berenang, atau bersepeda dapat meningkatkan konsentrasi dan membantu anak mengelola energi dengan lebih baik.
✅ Berikan Makanan Bergizi
Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, seperti makanan yang mengandung omega-3 (ikan salmon), zat besi (bayam), dan protein (telur) yang penting untuk kesehatan otak.
✅ Gunakan Metode Belajar yang Interaktif
Gunakan cara belajar yang menyenangkan, seperti permainan edukatif, visualisasi, atau metode belajar kinestetik agar anak lebih tertarik dan fokus.
Anak yang mudah terdistraksi membutuhkan dukungan dan strategi yang tepat agar bisa lebih fokus dalam belajar dan beraktivitas.
Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, membatasi paparan gadget, memastikan asupan nutrisi yang baik, serta memberikan waktu istirahat yang cukup, anak dapat mengembangkan keterampilan konsentrasi yang lebih baik.
Jika gangguan fokus terus berlanjut dan menghambat aktivitas sehari-hari, konsultasikan dengan tenaga ahli agar mendapatkan solusi terbaik.***