...

Mengajarkan Nilai Agama pada Anak Saat Puasa Ramadhan

By Author
Mengajarkan Nilai Agama pada Anak selama Ramadhan
Mengajarkan Nilai Agama pada Anak selama Ramadhan

Bulan Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk menanamkan pendidikan agama pada anak. Jika biasanya para orang tua hanya berfokus pada pembiasaan puasa, sebenarnya masih banyak lagi nilai agama yang bisa diperkenalkan pada anak-anak di bulan Ramadan.

Anak-anak menyaksikan semua persiapan, menunggu dengan antusias hitungan mundur untuk adzan yang mengumumkan matahari terbenam. Mereka kemudian berbuka puasa dengan hidangan yang telah dihidangkan oleh orang tua.

Kemudian anak bisa menyaksikan antusias menjelang puasa, yang sering menyatukan keluarga. Puasa sebagai praktik agama atau budaya dapat memiliki banyak manfaat seperti :

  1. Disiplin, dalam menjalankan puasa, anak-anak dapat belajar disiplin terutama disiplin waktu. Mulai dari jadwal sahur teratur, membiasakan salat tepat waktu, hingga makan bersama saat berbuka puasa. Bentuk kedisiplinan paling dasar inilah yang nantinya akan membantu membentuk karakter anak jadi lebih baik. Nilai kedisiplinan dan puasa merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sebab, ada aturan-aturan dalam berpuasa yang memang harus dipatuhi ketika menjalankan ibadah tersebut. Misalnya saja, tidak boleh makan dan minum dari waktu Subuh hingga waktu berbuka tiba atau waktu Maghrib.
  2. Pengorbanan diri, dalam beribadah di bulan puasa tentu saja seperti melakukan pengorbanan diri untuk menekan hawa nafsu. Yaitu hawa nafsu untuk tidak makan dan minum serta menjaga amarah pada siang hari selama waktu puasa.
  3. Peningkatan kesadaran akan keyakinan spiritual seseorang. Dengan berpuasa dan ditambah dengan berbagai amal ibadah lainnya maka anak akan semakin kuat dalam memahami nilai agama Islam.
Menanamkan nilai agama pada anak saat puasa bulan ramadan
Menanamkan nilai agama pada anak saat puasa bulan ramadan

Nilai Agama Yang Bisa Diajarkan Pada Anak Saat Ramadan

Menurut arabnews.com puasa adalah karakteristik moral dan spiritual Islam yang unik. Puasa dimaksudkan untuk mengajarkan anak nilai-nilai penting seperti kesabaran, pengorbanan, dan kerendahan hati.

Selain itu, pada bulan puasa orang tua bisa mengajarkan prinsip cinta yang tulus pada anak. Yaitu dengan berpuasa karena cinta yang mendalam kepada Allah SWT. Dengan cara memberi pengabdian yang efektif menjalankan perintah Allah SWT, meningkatkan sifat jujur, dan dapat mempererat hubungan dengan Allah SWT.

Hal itu dapat memupuk diri dan hati nurani yang lebih bersih. Seorang Muslim berpuasa untuk menyenangkan Allah dan memuaskan hati nuraninya sendiri dengan secara rahasia maupun di depan umum.

Orang yang menjalankan puasa dengan benar tentunya adalah orang yang dapat mendisiplinkan hasratnya yang menggebu-gebu dan menempatkan dirinya di atas godaan fisik. Ini adalah latihan praktis bagi kita untuk menanggung kesulitan kelaparan dan kehausan.

Momentum puasa ini juga memiliki peluang bagus untuk menghilangkan kebiasaan untuk tidak berkata buruk. Itu mengajarkan anak sabar dan tidak mementingkan diri sendiri, karena ketika berpuasa, ia merasakan penderitaan dan rasa sakit karena kekurangan.

Itu menciptakan dalam diri anak semangat kepemilikan sosial yang nyata, persatuan dan persaudaraan, kesetaraan di hadapan Allah dan juga di hadapan hukum. Semangat ini adalah produk alami dari fakta bahwa ketika anak berpuasa, ia merasa bahwa kita bergabung dengan seluruh masyarakat Muslim dalam menjalankan kewajiban yang sama, dengan cara yang sama, pada waktu yang sama, dengan motif yang sama dan dengan tujuan yang sama.

Ini adalah resep dari Allah untuk kepastian dan pengendalian diri, untuk pemeliharaan martabat dan kebebasan manusia, untuk kemenangan dan perdamaian. Ketika dia berpuasa dengan cara yang benar, dia mengendalikan dirinya sendiri, menjalankan kendali penuh atas nafsu, keinginan, dan menahan semua godaan jahat.

Dengan demikian, mereka berada dalam posisi untuk meyakinkan dirinya sendiri, memulihkan martabat dan integritasnya, dan mencapai kebebasan dari kejahatan. Begitu dia mendapatkan semua ini, dia telah membangun kedamaian batin, yang merupakan sumber kedamaian permanen dari Allah.

Serta hal yang tidak kalah penting yaitu berpuasa bukan cuma soal menahan haus dan lapar. Tapi juga belajar untuk mengendalikan diri. Ini akan mendidik anak menjadi pribadi yang lebih sabar dan juga menghargai waktu. Saat lapar, anak mungkin akan jadi gampang marah. Ingin segera makan padahal belum masuk waktu berbuka. Di sini Bunda bisa memberikan penjelasan kepadanya.

Bunda juga bisa melakukan kegiatan bersama yang akan mengalihkan rasa laparnya. Meski anak kecil belum memiliki kewajiban untuk berpuasa, tapi membantunya untuk berlatih mengendalikan diri selama puasa sangatlah penting. Jelaskan manfaat dan kebaikan yang diperoleh anak selama berpuasa.

 

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.