Pada saat mendekati akhir Ramadan, salah satu hal yang mulai dilakukan banyak orang adalah melakukan mudik atau pulang kampung untuk bertemu keluarganya di kampung halaman. Dan mudik sudah menjadi tradisi lebaran di Indonesia.
Tradisi ini memang mengasyikkan, namun juga sekaligus melelahkan. Betapa tidak, karena ini sudah menjadi tradisi yang sudah turun menurun setiap tahun maka mayoritas umat Islam yang berada di perantauan akan mengupayakan agar bisa mudik.
Sehingga dapat dibayangkan betapa padatnya kendaraan umum dan juga jalan raya pada waktu-waktu mudik ini. Dengan padatnya jalan maka kemacetan ini dapat membuat perjalanan semakin lama yang akhirnya membuat para pemudik akan semakin lelah. Apalagi pada saat mudik ini kita masih menjalankan ibadah puasa.
Islam telah memberikan keringanan bagi musafir (orang yang melakukan perjalanan) untuk dapat membatalkan puasanya agar tetap kuat dalam melakukan perjalanan. Dengan tetap mengganti puasanya di hari lain.
Meski diringankan untuk membatalkan puasa, namun alangkah baiknya jika tetap berpuasa. Mengingat perjalanan yang dilakukan di zaman modern ini tidak semelelahkan seperti perjalanan yang dilakukan di zaman dulu yang masih minim kendaraan.
Namun ini kembali lagi pada diri masing-masing, jika memang merasa tidak kuat untuk berpuasa maka sebaiknya tidak dipaksakan agar tidak membebani tubuh yang akhirnya justru malah membuat tubuh drop pada saat lebaran.
Tetap Kuat Berpuasa Saat Mudik
Jika Ayah dan Bunda ingin tetap menjalankan ibadah puasa di waktu mudik maka tidak ada salahnya untuk melakukan beberapa trik agar ibadah puasanya tetap berjalan lancar tanpa mendatangkan mudharat. Berikut ini tips agar tetap kuat berpuasa saat perjalanan mudik menjelang lebaran.
1. Penuhi Asupan Bergizi untuk Tubuh
Ayah dan Bunda, sebelum memulai perjalanan pastikan sudah makan sahur dengan menu yang sehat dan bergizi. Selain itu, jangan lupa untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi selama perjalanan.
Seringkali kita beralih ke karbohidrat sederhana untuk makan sahur, tapi nyatanya karbohidrat sederhana tidak akan memberikan energi jangka panjang. Karbohidrat sederhana itu termasuk gula dan sirup.
Makanan dan minuman manis memang lebih cepat dicerna oleh tubuh dan segera memberikan energi. Namun ini hanya mampu memberikan energi jangka pendek. Setelahnya justru akan kehilangan energi dan merasa sangat lelah.
Nasi putih merupakan salah satu sumber karbohidrat kompleks namun juga memiliki kalori tinggi. Sebagai gantinya, makan biji-bijian utuh yang dipadukan dengan lemak dan protein sehat serta buah-buahan dan sayuran. Ini termasuk hidangan seperti: oatmeal gurih, pancake, stroberi, cokelat.
Hidrasi air minum sangat penting dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Tidak minum cukup air dapat menyebabkan suasana hati yang buruk dan meningkatkan kelelahan. Ini bisa mempengaruhi tingkat energi dan memori, termasuk konsentrasi saat menyetir jika Ayah dan Bunda memutuskan untuk mudik dengan kendaraan pribadi.
Menjaga asupan air juga dapat membantu mengelola kondisi kesehatan kronis dan berperan dalam mencegah dan mengobati sakit kepala, migrain, batu ginjal, dan sembelit, serta menjaga tekanan darah. Ada juga beberapa bukti bahwa tetap terhidrasi menurunkan nafsu makan. Ini sangat berguna ketika Ayah Bunda tidak bisa makan sepanjang hari.
Saat melakukan perjalanan dalam keadaan berpuasa, disarankan untuk menghindari kopi dan teh pada saat sahur. Kopi dan teh bersifat diuretik, sehingga memicu frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering, dan kembali lagi ini akan menimbulkan dehidrasi.
Subscribe to my channel
