3. Menjelaskan Apa yang Benar dan yang Salah
Mengajarkan anak tentang perilaku mana yang benar dan mana yang salah tidak cukup hanya secara tekstual saja.
Anak juga perlu dibimbing untuk mengerti konteks dari perbuatan benar dan salah tersebut.
Sebagai contohnya, mencuri uang itu perbuatan yang salah, maka dari itu harus ditegur dan dinasihati.
Tapi bukan hanya hal tersebut saja yang dijelaskan, Bunda juga harus memberitahukan kenapa pelaku bisa sampai mencuri.
4. Bercanda Itu Ada Batasnya
Tidak ada salahnya si Kecil bercanda dengan teman sebayanya, aktivitas ini bisa menjadi salah satu cara untuk membangun kedekatan dengan teman.
Hanya saja, berikan pemahaman pada anak bahwa bercandaan itu juga ada batasnya.
Ajarkan pada sang buah hati bercanda itu tidak boleh menyakiti hati maupun fisik lawan bicara.
Apabila lelucon yang dilontarkan menyakiti hati orang lain, atau tindakan bercanda kita malah melukai teman, maka itu artinya bercandaan sudah melewati batas.
Misalnya mengatakan teman gendut, bodoh, dan kata-kata menyakiti lainnya itu termasuk ejekan, bukan bercandaan.
Hindari juga bercandaan dengan tindakan yang berisiko seperti sliding kaki teman, memukul, dan sebagainya lantaran itu sudah termasuk.***