Jangan Anggap Sepele Fatherless! Ketidakhadiran Sosok Ayah Akan Miliki Dampak pada si Kecil

By Lafa Zidan Alfaini
Jangan Anggap Sepele Fatherless! Ketidakhadiran Sosok Ayah Akan Miliki Dampak pada si Kecil

2 Penyebab Fatherless yang Dapat Terjadi

2 Penyebab Fatherless yang Dapat Terjadi

Terkadang ada sesuatu yang tak dapat dihindari hingga pada akhirnya fatherless harus dialami oleh sang buah hati.

Penting bagi Ayah untuk memahami beberapa penyebab yang bisa saja terjadi, di antaranya:

1. Terjadi Perceraian Orang Tua

Menjadi penyebab yang utama sering terjadi yakni disebabkan oleh perceraian kedua orang tua.

Hal ini membuat anak menjadi broken home dan kehilangan kesempatan untuk berkomunikasi secara langsung dengan sang ayah setelah perceraian terjadi.

Sang buah hati akan mengembangkan ketidakpuasan yang mengindikasikan adanya kekosongan figur ayah di dalam hidupnya.

Baca Juga  Menyambut Hari Ayah, Sekala Anak Ayudia Bing Slamet Tulis Pesan Manis untuk Ditto

2. Pengasuhan Patrilineal

Seperti yang diketahui, bahwa pola patrilineal sangat kental dirasakan di Indonesia, kondisi ini ternyata dapat mengembangkan Indonesia menjadi fatherless country.

Dikutip HALLOBUNDA.CO dari situs Narasi, Indonesia disebut menjadi negara fatherless ketiga di dunia.

Hal tersebut juga disebutkan dalam program sosialisasi yang dilakukan mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang berjudul “Peran Ayah dalam Proses Menurunkan Tingkat Fatherless Country Nomor 3 Terbanyak di Dunia”.

Salah satu penyebab munculnya keadaan fatherless adalah adanya budaya patriarki yang masih melekat di masyarakat Indonesia.

Budaya patriarki meyakini bahwa laki-laki bertanggung jawab pada urusan nafkah.

Sedangkan untuk urusan domestik dan mengurus sang buah hati merupakan tanggung jawab perempuan.

Baca Juga  Rafathar Lebam Usai Dipukul Temannya, Begini Cara Raffi Ahmad Ajarkan Membela Diri

Bahkan dulu, tak jarang nenek dan ibu yang menyuruh untuk tidak membangunkan ayah saat tengah beristirahat di rumah.

Padahal, sosok Ayah hanya memiliki waktu yang terbatas untuk bisa bermain bersama sang buah hati.

Belum lagi soal angka perceraian yang tinggi, kasus perceraian di Indonesia tahun 2022 meningkat dari tahun sebelumnya yakni mencapai 516.344 kasus.

Penyebab utamanya adalah karena perselisihan dalam rumah tangga yang terjadi terus menerus tanpa rukun kembali.

Perceraian ini dapat berdampak pada anak yang kehilangan sosok orang tuanya. Anak cenderung akan memilih ikut dengan ibu atau ayah.

TAGGED: