hallobunda.co – Kasus kekerasan pada anak kembali mengalami peningkatan pada tahun ini.
Kenaikan kasus kekerasan pada anak itu bisa dikatakan cukup signifikan dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Bunda dan Ayah pasti sudah sangat sering disajikan dengan berita-berita kekerasan pada anak yang bertebaran di luar sana.
Seperti kasus yang belum lama ini terjadi, guru Non ASN melakukan kekerasan dan juga pelecehan kepada 15 siswa SD.
Pelaku dari kasus tersebut dilakukan oleh oknum guru, yang seharusnya orang tersebut tidak melakukan perbuatan seperti itu.
Kasus mengerikan ini sampai viral di media sosial dan sangat meresahkan masyarakat sekitar.
Berita kasus kekerasan pada anak pun masih menjadi pembahasan utama di seluruh media massa.
Dikutip dari situs Kemenpppa, data kekerasan pun selalu meningkat jika dilihat dari beberapa tahun ke belakang.
Dilihat dari tahun 2019 ada 20.499 kasus kekerasan pada anak yang terjadi di Republik Indonesia.
Setelah memasuki tahun 2021 kasus kekerasan pada anak pun mengalami kenaikan di angka 25.210.
Berikut data-data kekerasan pada anak dari tahun 2020 sampai pada tahun 2023 yang terjadi di Indonesia:
- Tahun 2020 kasus kekerasan pada anak mencapai 20.499, 4.396 korban laki-laki dan 17.574 korban perempuan
- Tahun 2021 kasus kekerasan pada anak mencapai 25.210, 5.376 korban laki-laki dan 21.753 korban perempuan.
- Tahun 2022 kasus kekerasan pada anak mencapai 27.593, 4.630 korban laki-laki dan 25.053 korban perempuan.
- Tahun 2023 kasus kekerasan pada anak mencapai 29.883, 6.332 korban laki-laki dan 26.161 korban perempuan.
Jika dilihat dari data di atas kasus kekerasan pada anak mengalami kenaikan disetiap tahunnya.
Kekerasan anak adalah pengalaman yang sangat menyakitkan bagi seorang anak, belum lagi trauma emosional yang dirasakannya.
Perasaan malu, bersalah atau bahkan kebingungan menghalangi anak-anak untuk menyelamatkan diri dari peristiwa tersebut.
Subscribe to my channel
