hallobunda.co – Keracunan makanan massal telah menimpa 34 siswa di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat.
Diketahui sejumlah siswa ini mengalami gangguan pencernaan setelah mengkonsumsi jajanan aci mini atau yang biasa disebut masyarakat Bandung adalah cimin.
Kercunan makanan yang dialami puluhan anak SD itu berawal dari saat para siswa mengkonsumsi jajanan cimin di waktu istirahat.
Setelah puluhan siswa mengalami kercunan massa, pihak sekolah pun melarikan 34 siswa untuk dirawat di puskesmas terdekat.
Petugas puskesmas pun langsung melakukan penelusuran untuk melakukan pengambilan sampel jajanan untuk selanjutnya dikirim ke laboratorium.
Kejadian keracunan ini terindikasi dari jajanan cimin yang berbumbu pedas tapi belum bisa dipastikan penyebabnya oleh petugas puskesmas.
Dikutip dari situs Kompas.com, ada barupa rincian 34 siswa yang dirawat di puskesmas dan rumah sakit.
11 rawat jalan, 14 dirawat di Puskesmas Saguling, 3 anak dirawat di Rumah Sakit Kartini, 1 di Klinik Assyida, 1 dirawat di Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan, dan satu siswa meninggal dunia.
Atas kejadian menyedihkan tersebut, penjual cimin sudah dipanggil oleh polisi untuk mempertanggung jawab atas kelalaian yang dilakukan oleh penjual.
Namun kini polisi masih menunggu hasil dari uji laboratorium yang telah dilakukan oleh Labkesda Jabar.
Apabila nantinya hasil uji laboratorim terbukti benar, maka nantinya akan ditentukan status hukum dari penjual cimin tersebut.
Diketahui, gejala yang dialami oleh tiga puluh empat siswa itu hampir serempak, mereka mengeluhkan pusing, mual, muntah, hingga diare yang parah.
Dampak dari keracunan makan tersebut tiga puluh empat siswa itu mengalami dehidrasi dan pada akhirnya harus diinfus.
Dari puluhan pasien yang mengalami keracunan makanan, ada satu siswa SD meninggal dunia di rumah Sakit Dustira Cimahi.