Hari Kartini menjadi salah satu hari yang istimewa di Indonesia. Hari besar nasional yang diperingati setiap 21 April itu menjadi hari peringatan sebagai bentuk penghormatan pada Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh patriotik wanita yang membela kesetaraan perempuan pada zamannya.
Namun beda zaman tentu beda juga perjuangan yang harus dilalui para ‘Kartini’ masa kini. Terutama dalam membesarkan buah hati tercinta yang akan menjadi generasi penerus kita di masa depan.
Saat ini peran wanita tentu tetap masih sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti pada pendidikan dan pengasuhan untuk sang buah hati yang menjadi tonggak generasi keluarga dan juga generasi yang akan meneruskan estafet perjuangan bangsa di masa depan.
Menjadikan si Kecil Kartini Masa Kini
Tentu kita sepakat bahwa perjuangan Kartini tak dapat diremehkan. Dan kita sebagai orang tua yang memiliki anak perempuan tentunya juga menginginkan ada jiwa Kartini dalam diri anak perempuan kita.
Menanamkan jiwa ‘Kartini” pada sang buah hati dapat dilakukan dengan berbagai hal. Meskipun perjuangan Kartini di masa kini tidak sama dengan Kartini pada masanya, namun kita dapat menanamkan jiwa perjuangan dan ketangguhan dari seorang Raden Ajeng Kartini kepada anak-anak perempuan kita.
Bunda dapat melakukan hal-hal berikut agar buah hati perempuan kita menjadi sosok yang membanggakan seperti halnya Kartini pada masanya.
1. Melatih Kecerdasan Anak
Salah satu aktivitas yang baik dilakukan untuk melatih kecerdasan otak anak adalah membaca. Ayah dan Bunda bisa memilih untuk membacakan beberapa buku cerita rakyat atau legenda. Sebab jenis cerita tersebut dipercaya dapat membantu merangsang imajinasi dan daya pikir si Kecil.
Rutin mengajak anak membaca nyatanya dapat membantu membangun kecerdasan emosional dengan orang tua. Membaca juga akan memberi banyak pengetahuan baru bagi si Kecil. Sering membacakan dongeng juga akan membantu memperkaya kemampuan berbahasa, serta minat membaca pun akan meningkat setelah anak dewasa kelak.
2. Menjadi Teladan yang Baik
Sebagai orang tua, Bunda bisa memberikan contoh perilaku positif yang sederhana pada si Kecil. Misalnya, mengerjakan pekerjaan rumah yang telaten dan bersih. Ayah dan Bunda bisa berbagi pekerjaan rumah seperti Ayah mencuci piring sedangkan Bunda membersihkan lantai.
Sehingga, hal-hal sederhana tersebut bisa membuat anak mendapat contoh teladan langsung dari orang tuanya dan mengerti makna sederhana emansipasi. Selain itu, anak akan menyaksikan pentingnya menghargai masing-masing peran manusia tanpa merendahkan fitrahnya masing-masing.