...

Viral Bayi Diberi Kopi, Amankah? Waspadai 5 Dampaknya!

By Author
Bayi diberikan kopi oleh Bunda
Sweet baby girl drinking from white cup while sitting on dads lap. Cropped shot. Baby food concept
Bayi diberikan kopi oleh Bunda
Bayi diberikan kopi oleh Bunda

Beredar baru-baru ini sebuah video yang menayangkan seorang bayi diberi kopi oleh Bundanya. Video tersebut diunggah melalui akun Tiktok @tiktokfypse. Video itu menampilkan anak minum kopi instan yang mana  diberikan oleh seorang perempuan yang diduga sebagai ibu sang bayi. Perempuan tersebut tampak merobek kemasan kopi sachet dan menuangkannya ke gelas lalu menyeduhnya. Setelah itu, dia pun merapikan posisi duduk anak dan mulai meminumkan kopi.

Menurut keterangan sang bunda melalui kolom caption, kopi instan diyakini lebih mengandung susu dibandingkan kental manis. Dan frekuensi buang air besar (BAB) sang bayi berkurang menjadi sembilan kali sehari setelah mengonsumsi kopi sachet itu.

“9x sehari itu diare. Sehat-sehat ya nak, ga bisa beli susu malah beli kopi,” kata seorang warganet dengan akun @PaperkuyIndonesia di kolom komentar. “Pentingnya ekonomi mapan dan ilmu parenting sebelum menikah,” tutur warganet lain pemilik akun @oirykuu.

Dalam memberikan minuman pada anak tidak bisa sembarangan, perlu dipilah agar tidak berdampak pada kesehatannya. Menurut dokter anak Lisa Asta, MD seperti yang dimuat dalam WebMD, jika bayi mengonsumsi banyak makanan manis tidak sehat untuk kesehatan pada anak. Karena bayi hanya boleh mengonsumsi yaitu ASI dan air putih jika sudah berusia 6 bulan ke atas.

Jadi, saat anak disuguhkan kopi instan terdapat dampak negatif karena tubuh mereka tidak dapat mengolah kafein dengan mudah, sejumlah apapun kopi yang masuk pada tubuh si Kecil dapat berakibat pada fungsi tubuh.

Dikutip dari laman Healthline, terdapat sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa efek kafein yang ada pada kopi akan bertahan 3-7 jam  sejak pertama kali masuk ke dalam aliran darah orang dewasa. Ini membutuhkan waktu lama bagi tubuh untuk menghilangkan zat yang sudah dikonsumsi.

Sementara pada bayi butuh waktu kurang lebih 65-130 jam menghilangkan efek pada tubuhnya, karena ginjal dan hati mereka belum matang.

Namun sebenarnya jauh sebelum viralnya video ini, kopi sudah menjadi ancaman bagi banyak bayi khususnya di Indonesia. Sejak dahulu kala sudah ada mitos yang menjadi momok yang cukup meresahkan.

Orang tua terdahulu meyakini kopi dapat mencegah bayi mengalami kejang, sehingga mereka akan memberikan kopi hitam kepada bayi yang bahkan belum genap enam bulan. Padahal itu sangat membahayakan bayi yang masih merah itu.

Mengutip dari Klik Dokter, dr. Reza Fahlevi, Sp.A., menyarankan, sebaiknya kopi tidak diberikan kepada anak yang berusia kurang 5 tahun. Hal ini bertujuan untuk mencegah efek samping kopi pada anak. Di bawah ini sederet bahaya kopi untuk bayi yang perlu Bunda ketahui:

Dalam kopi mengandung kafein yang berdampak pada bayi
Dalam kopi mengandung kafein yang berdampak pada bayi

1. Gelisah Dan Rewel

Kafein yang ada pada kopi membuat jantung bayi berdebar lebih cepat sehingga mengakibatkan si Kecil sering gelisah dan overaktif.  Tidak hanya itu saja, minum kopi mengakibatkan sistem saraf terganggu sehingga si Kecil rentan pusing atau sakit kepala dan hal ini membuatnya semakin rewel. Jika Bunda sering memberikan kopi pada anak tentu membahayakan pada kesehatan buah hati tercinta.

2. Sulit Tidur

Tidak jauh berbeda antara orang dewasa dengan si Kecil, jika minum kopi maka kesulitan untuk tidur. Kita tahu, bayi membutuhkan waktu untuk tidur kurang lebih 12-16 jam per hari. Karena si Kecil itu mengalami pertumbuhan saat tidur. Jadi penting bagi bayi untuk tidur lebih lama dan berkualitas, jika waktu tidur kurang dari biasanya dapat mengganggu pertumbuhan si Kecil.

3. Picu Penyakit Asam Lambung

Jika terlalu sering memberikan kopi dapat mengalami gejala asam lambung atau gastroesofageal reflux disease (GERD). Pasalnya, GERD dapat mengganggu pertumbuhan bayi dan itu juga akan membuat bayi tidak nyaman. Karena itu, hindari memberikan kopi pada si Kecil.

4. Gangguan Pertumbuhan

Dalam kopi mengandung zat bernama phytat. Zat ini adalah antinutrien yang dapat menghambat penyerapan beberapa jenis mikronutrien, seperti vitamin maupun mineral. Jika mengonsumsi kopi terlalu sering bisa mengurangi kemampuan tubuh si Kecil dalam menyerap vitamin dan mineral.

Akibatnya, asupan nutrisi yang telah masuk ke tubuh si Kecil tidak dapat terserap secara optimal. Sehingga ia  dapat terancam mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan di masa penting tumbuh kembangnya.

5. Risiko Mengalami Obesitas

Komposisi kopi instan itu terdapat gula, sirup, susu, atau krimer. Ada juga kopi yang ditambahkan whip cream, kacang, atau bahan lainnya. Sederet bahan tersebut bisa meningkatkan kalori yang terkandung dalam kopi.

Anak yang minum kopi instan pun bisa mengalami kesulitan untuk lepas dari makanan dan minuman manis. Perlahan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis itu berubah menjadi habit yang sulit untuk ditinggalkan sehingga si Kecil dapat mengalami obesitas.

Dari beberapa dampak di atas semoga dapat menambah informasi untuk Bunda agar terus berhati-hati dalam memberikan makanan dan minuman pada anak. Si Kecil memiliki fungsi tubuh yang belum matang, jadi Ayah dan Bunda hanya perlu berikan ASI dan Air mineral agar tumbuh kembangnya berjalannya dengan optimal dan tetap sehat.

 

 

TAGGED:
Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.