Saat ini, speech delay pada anak masih menjadi fokus semua pihak, termasuk orang tua. Speech delay bagaikan momok yang menakutkan yang bisa dialami oleh anak. Sebab, bahasa dan bicara merupakan komponen penting untuk anak bersosialisasi. Maka, orang tua akan melakukan berbagai upaya penyembuhan agar anak cepat bicara. Selain berkonsultasi dengan dokter, Bunda bisa memberikan stimulasi berupa mainan untuk anak speech delay. 

Seperti yang Bunda tahu, dunia anak adalah dunia bermain. Bermain mempunyai dampak yang sangat penting untuk tumbuh dan kembangnya, termasuk perkembangan bahasa dan bicara. Untuk anak yang terlambat bicara, permainan mempunyai efek dan bisa melatih anak lancar bicara.

Interaksi dua arah yang tercipta dari bermain bersama antara orangtua dan anak menjadikan bermain sebagai stimulasi yang efektif. Karena itu, orangtua harus benar-benar meluangkan waktu dan perhatiannya untuk bermain bersama anak, tanpa ada gangguan lain yang membuat pikiran ayah atau bunda bercabang.

Oleh sebab itu, Ayah dan Bunda bisa bermain dengan anak menggunakan alat atau mainan sederhana saat di rumah. Tak hanya itu, Permainan ini juga cocok dimainkan oleh anak yang sedang menjalani terapi. Mari simak 5 Ide mainan untuk anak speech delay saat di rumah.

5 Ide Mainan untuk Anak Speech Delay Saat di Rumah

Permainan Meniup

Kegiatan meniup menjadi salah satu permainan efektif khusus untuk anak speech delay. Salah satu penyebab speech delay adanya gangguan oromotor. Maka, kegiatan meniup sangatlah cocok untuk anak Bunda. Latihan meniup juga sering digunakan saat anak melakukan terapi wicara. Agar lebih menarik, Bunda bisa mengajak anak untuk bermain meniup terompet, pianika, balon, atau gelembung sabun. Namun, Bunda harus memastikan alat bermain sudah aman untuk anak.

Flashcard Mainan untuk Anak Speech Delay

Flash card menjadi salah satu andalan orang tua dalam memberikan stimulasi pada masa golden age. Mainan untuk anak speech delay satu ini mempunyai manfaat untuk menambah kosakata baru dan meningkatkan kemampuan memori otak anak. Bermain flashcard juga harus dibuat menarik dan menyenangkan untuk anak.

Dengan begitu, kosakata yang disimpan oleh anak akan semakin banyak. Alhasil, anak lebih lancar dalam bicara. Bunda bisa menggunakan flashcard dengan gambar makanan, hewan, ataupun benda. Alangkah baiknya, cari flashcard dengan bentuk asli (bukan ilustrasi), sehingga anak juga bisa mengetahui wujud nyata dari benda ataupun hewan yang ada di flashcard.

Bermain Panggung Boneka

Walaupun kemampuan bahasa dan bicara anak lebih lambat daripada usia anak lainnya, Bunda bisa menyiasati dengan bermain ini di rumah, salah satunya dengan panggung boneka. Saat bermain boneka, banyak kosakata dari cerita Bunda yang diserap anak, sehingga membuatnya cepat berbicara.

Bunda dan si Kecil bisa menggunakan boneka yang ada di rumah. Selanjutnya bisa menaruh beberapa boneka melingkar, lalu buat cerita eksklusif dan karakter boneka yang berbeda. Terakhir, giliran ajak anak untuk memainkan peran boneka tersebut dengan bercerita. Permainan ini juga dapat membuat anak berimajinasi. Sehingga, anak akan tumbuh menjadi orang yang kreatif dan cerdas. 

Bermain Puzzle atau Balok

Bunda pasti sudah tahu kalau permainan puzzle sangatlah bagus untuk ketajaman memori anak. Oleh sebab itu, tak ada salahnya kita memberikan puzzle sederhana dengan gambar yang beragam dan berwarna. Selipkan juga cerita pendek saat anak sedang menyusun puzzle, sehingga ia bisa menyerap kosakata dari cerita Bunda. 

Selain itu, cari permainan yang membutuhkan koordinasi mata antara mata dan tangan. Misalnya menyusun balok, anak berusia 2 tahun biasanya sudah bisa menyusun 4-6 balok tanpa terjatuh. Permainan ini juga bisa meningkatkan rasa percaya diri serta merangsang anak untuk mengungkapkan yang sedang dirasakan.

Membaca Buku

Untuk anak usia 1-2 tahun sudah mulai diperkenalkan dengan buku-buku bergambar yang menarik di matanya. Selanjutnya untuk usia 3-5 tahun, saat membaca buku bersama, lemparkan juga pertanyaan-pertanyaan sederhana yang masih berkaitan dengan isi buku. Terpenting di sini, pihak keluarga tetap menjaga komunikasi dua arah dengan anak 

Nah, itu 5 ide mainan untuk anak speech delay. Sebenarnya ada hal yang tak kalah penting dikala anak bermain, yaitu berinteraksi dengan anak. Dokter tumbuh kembang anak menyatakan ketika anak bermain tidak boleh dibiarkan sendirian meski mainan tersebut termasuk permainan edukatif sekalipun. Meski anak sudah paham memainkan permainan tersebut, orangtua perlu mendampinginya untuk nantinya mengajak anak melakukan komunikasi dua arah.