Anak Usia 12 Tahun di Garut Berani Bunuh Temannya Karena Dendam, Begini Pendapat Psikolog

By Lafa Zidan Alfaini
Ngeri! Anak Usia 12 Tahun di Garut Berani Bunuh Temannya, Diduga Akibat Dendam Pribadi

Anak-anak yang memiliki empati akan tumbuh bahagia, lebih sehat, dan lebih tangguh, bahkan mungkin memiliki peluang lebih baik di pasar kerja.

Saat seorang anak mengatakan permisi atau terima kasih, mereka setidaknya sudah menyadari keberadaan orang lain di sekitarnya.

3 Penyebab Anak-anak Menjadi Kasar

3 Penyebab Anak-anak Menjadi Kasar

Berikut beberapa hal yang membuat anak menjadi kasar, di antaranya:

1. Stres

Stres yang dirasakan orang tua menjadi alasan lain bersikap kasar terhadap anak. Dan ini akan membuat anak merasa tidak nyaman saat berada di rumah dan stres.

Akhirnya sikap kasar tersebut yang membuat anak jadi terpengaruh dan bisa membuatnya menjadi pribadi yang kasar juga.

Baca Juga  Ketahui Cara Atasi Speech Delay dan Tantrum Yuk! Salah Satunya Dengan Terapis Spesialis

Budaya multitasking yang berkecepatan tinggi saat ini semakin mempersulit orang tua untuk memberikan ruang bagi rasa empati anak.

Maka dari itu, saat Bunda dan Ayah mengalami stres, jangan sampai anak terkena imbasnya dari masalah orang tua.

2. Sikap Orang Tua

Jika Ayah dan Bunda menginginkan anaknya menjadi bijaksana, hendaknya jangan berbicara tentang sesuatu yang negatif di depan anaknya.

Saat orang tua sering membicarakan keburukan orang lain di depan sang buah hati, anak-anak akan kehilangan simpatinya.

3. Terlalu Lama Menggunakan Gadget

Anak-anak zaman sekarang semakin banyak menghabiskan waktu luang di depan layar gadget.

Orang tua pun jadi kurang mengetahui kesulitan anak-anak mengatur perilaku setelah melepaskan diri ketika menggunakan gadget.

Baca Juga  Demi Jajan Anak 4 SD Mencuri Uang di Warung Nasi Padang, Begini 3 Cara Mengatur Impuls si Kecil

Sang buah hati bisa saja berubah menjadi pemarah ketika sesudah tidak diperbolehkan bermain gadget.

Oleh karena itu orang tua perlu mengembangkan keterampilan sosial anak ketika teknologi sudah mengganggu.***