Untuk kejadian yang ketiga di tahun 2021 saat sang kakak memasuki usia 17 tahun, saat itu korban sedang tidur di kamar sepupunya, dan tersangka menghampiri korban dan memegang payudara korban.
Dari kejadian tersebut, sang kakak mengalami trauma yang berat bahkan korban menderita gangguan kesehatan mental, yakni bipolar disorder.
Dan sejak tahun 2019 lalu korban rutin menjalani pengobatan untuk menyembuhkan traumanya itu.
Korban pertama mengalami trauma, dan sejak tahun 2019 melakukan pengobatan terkait traumanya yang mendalam.
Karena mengalami bipolar disorder, yang mana akibat gejala ini korban sering melukai dirinya sendiri, bahkan ada pikiran untuk bunuh diri.
Akibat trauma berat, korban Melati merasa pencabulan yang dia alami hanyalah halusinasi.
Namun ketika sang adik menceritakan kalau dirinya juga mengalami pencabulan dari pamanya tersebut, sang kakak baru menyadari bahwa pencabulan yang dia alami adalah nyata adanya.
3 Cara Melindungi Pencabulan Terhadap Anak
Dikutip HALLOBUNDA.CO dari situs NSPCC, pelecehan seksual terhadap anak adalah ketika seorang anak dipaksa atau dibujuk untuk melakukan aktivitas seksual.
Hal ini mungkin melibatkan aktivitas kontak fisik atau non-kontak dan dapat terjadi secara online atau offline.
Berikut cara melindungi sang buah hati yang bisa Bunda atau Ayah praktekan di rumah, di antaranya:
1. Berbicara Dengan si Kecil Tentang Pelecehan Seksual
Talking Pants merupakan cara sederhana untuk berbicara dengan anak-anak berusia empat tahun tentang peraturan pakaian dalam dan mendorong mereka untuk berbicara jika seseorang menyentuh mereka secara tidak pantas.
Penting untuk melakukan diskusi berkelanjutan dengan anak-anak dan remaja tentang hubungan.
Hal ini akan memberi Bunda kesempatan untuk mempromosikan perilaku sehat dan memberi tahu generasi muda.