...

Jangan Keliru! Ternyata Nyamuk Wolbachia Tidak Dapat Menyebabkan Radang Otak

By Lafa Zidan Alfaini
Jangan Keliru! Ternyata Nyamuk Wolbachia Tidak Dapat Menyebabkan Radang Otak

hallobunda.co – Baru-baru ini banyak pemberitaan terkait nyamuk wolbachia yang dapat menyebabkan radang otak.

Tak sedikit dari masyarakat Indonesia pun meyakini bahwa nyamuk wolbachia dapat menyebabkan radang otak.

Namun, klaim tersebut tidaklah benar atau hanya sebuah pemberitaan hoaks yang menyesatkan masyarakat Indonesia.

Fakta Tentang Nyamuk Wolbachia

Diketahui, Kementerian Kesehatan tujuan menyebarkan nyamuk tersebut untuk menekan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Penyebaran ini akan dilakukan di lima kota Indonesia yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.

Seperti dikutip dari situs Antara, penyebaran itu telah sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341.

Tentang Penyelegaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi Penanggulangan Dengue.

Tapi mengejutkannya adalah beberapa masyarakat masih menolak penyebaran nyamuk tersebut di daerahnya.

Tak sedikit dari mereka menarasikan bahwa nyamuk wolbachia berbahaya, terutama pada anak-anak dan juga lansia lantaran dapat menyebabkan radang otak.

Dikutip dari situs Nature, wolbachia adalah bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti.

Sehingga virus tersebut tidak akan menular ke tubuh manusia, selain itu juga jika Aedes Aegypti jantan yang telah diinfeksi oleh nyamuk betina.

Maka virus dengue tersebut pada nyamuk betina akan terblokir dengan sendirinya.

Lebih lanjut, klaim bakteri nyamuk wolbachia dapat menularkan radang otak Japanese Enchepalitis dibagikan oleh salah satu akun Facebook Rahmat Kartolo.

“Kami menolak!!! Apa mau negara ni ya pake sebar-sebar nyamuk apa, saya secara pribadi menolak penyebaran nyamuk wolbachia,” tulis akun Facebook tersebut.

“Efeknya sangat berbahaya bisa menimbulkan penyakit lain seperti penyakit radang otak Japanese Encephalitis.

Setelah ditelusuri, tidak ditemukan sama sekali bukti bahwa nyamuk yang berisikan bakteri tersebut dapat menimbulkan penyakit radang otak.

Klaim itu juga dibantah oleh peneliti dari Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM Adi Utarini.

Peneliti tersebut pun mengungkapkan bahwa tidak ada kaitannya antara radang otak dengan teknologi wolbachia yang digunakan pada nyamuk Aedes penyebab DBD.

Ternyata radang otak Japanese Enchephalitis ini nyamuknya berbeda dan penyakitnya juga berbeda.

Tidak ada kaitannya sama dengan dengan teknologi nyamuk wolbachia yang akan disebarkan oleh Kementerian Kesehatan itu.

Lebih lanjut, demam berdarah dengue adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai di musim penghujan.

Penyakit ini juga ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypty betina yang terinfeksi virus dengue.

Penanganan medis yang tepat akan penting untuk dilakukan agar mencegah terjadinya komplikasi DBD dan yang berisiko fatal.

Dari sinilah, peran Bunda dan Ayah sangat penting agar sang buah hati tidak terkena penyakit DBD

3 Cara Mengatasi Demam Berdarah Pada si Kecil

3 Cara Mengatasi Demam Berdarah Pada si Kecil

Diketahui, ketika terserang penyakit demam berdarah, kebanyakan penderitanya akan merasakan tubuh yang lemas.

Maka dari itu, jika sudah diketahui gejalanya, harus segera cepat-cepat diatas jangan sampai terlambat.

Berikut ada beberapa cara yang dapat Bunda atau Ayah praktekan untuk mengatasi demam berdarah, di antaranya:

1. Segerakan Konsultasi ke Dokter

Jika sudah terdeteksi tanda-tandanya segera bawa sang buah hati ke dokter untuk memastikan penyakit yang diderita adalah DBD.

Selain pemeriksaan secara fisik, dokter juga biasanya dapat menyarankan tes darah untuk menentukan diagnosis penyakit.

Jangan sampai terlambat untuk konsultasi kepada dokter, jika terlambat akan membahayakan nyawa sang buah hati.

2. Minum Obat untuk Mengurasi Gejala DBD

Tidak ada obat khusus untuk demam berdarah, berikan obat Paracetamol yang telah diresepkan oleh dokter.

Obat ini sangat berguna untuk menurunkan deman dan mengurangi keluhan nyeri atau tidak enak badan.

Namun, Bunda jangan sampai sembarangan memberikan obat ibuprofen atau obat antiperadangan lain karena demam berdarah membuat kadar trombosi turun.

Sehingga penderita semakin rawan mengalami pendarahan.

3. Jangan Lupa Untuk Perbanyak Istirahat

Pastikan juga sang buah hati harus mendapatkan banyak istirahat agar tubuhnya memiliki energi yang banyak untuk melawan penyakit DBD,

Karena jika tidak diperbanyak istirahat yang cukup, penyakit akan lebih mudah menyerang tubuh sang buah hati.

Itulah beberapa cara mengatasi demam berdarah yang bisa Bunda dan Ayah praktekan untuk membantu sang buah hati.***

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.