...

Perceraian Meningkat, Ini 3 Trik Agar Mental Anak tak Terdampak

By admin
Cara Selamatkan Mental Anak dari Perceraian
Cara Selamatkan Mental Anak dari Perceraian

Justru perceraian terkadang menjadi jalan terbaik ketika hubungan suami istri itu sudah sulit untuk diperbaiki lagi. Tidak hanya baik untuk pasangan suami istri tapi juga untuk mental anak. Tentu melihat pertengkaran kedua orang tuanya setiap hari tidak baik untuk pertumbuhan mental anak.

Kendati demikian, bagaimanapun perlu diberikan treatment agar mental anak tetap terselamatkan meskipun kondisi orang tuanya sudah tak dapat bersatu lagi seperti sedia kala.

Dampak Perceraian pada Psikis Anak

Salah satu dampak perceraian adalah adanya separation anxiety disorder (SAD), yaitu kondisi anak menjadi takut dan gugup ketika jauh dari orang-orang, takut terpisah dari orang-orang yang dicintai.

Ketakutan ini akan terus berkembang jika tidak diberikan pertolongan psikologis. Ketika anak mengalami kondisi ini seharusnya orang tua dan keluarga terdekat peka dan cepat tanggap dalam memberikan dukungan moril.

Khusus bagi orang tua yang telah bercerai, dukungan yang diberikan yaitu berupa sikap untuk tidak memberikan persepsi negatif terhadap mantan pasangan.

Selain itu kedua belah pihak yang telah berpisah harus memberikan kesan positif kepada anak bahwa fungsi orang tua tidak akan hilang meskipun keduanya telah bercerai.

Kemudian keluarga besar juga perlu untuk memberikan dukungan moril dengan menghilangkan stigma negatif terhadap anak broken home.

Menjaga Pertumbuhan Mental Anak Broken Home

Praktisi sekaligus dosen psikologi Universitas Airlangga Valina Khiarin menyampaikan beberapa trik agar pertumbuhan mental anak broken home tetap bagus (positif) meskipun kedua orang tuanya telah berpisah. Hal ini dipaparkan dalam buku “Agar Anda Siap Jadi Ayah dan Bunda.”

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua untuk anak broken home:

  1. Ayah dan Bunda harus tetap menjalankan fungsinya sebagai orang tua dengan tetap memberikan nafkah lahir dan batin kepada anak hingga ia dewasa.
  2. Figur pengganti. Dalam hal ini untuk perpisahan karena salah satunya meninggal dunia. Sehingga perlu adanya figur pengganti agar tetap merasakan kasih sayang yang lengkap.
  3. Orang tua harus peka untuk tidak terlalu protektif kepada anak. Yaitu dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak untuk bersosialisasi. Ini bertujuan agar stigma negatif terhadap anak broken home dapat hilang.

 

Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.