Ria Ricis kerap disorot soal gaya parenting terhadap buah hatinya. Ia berniat Moana jadi anak yang cerdas dan pemberani, sehingga ia memasukkan putrinya ke sekolah. Pada saat Moana sekolah Ria Ricis pernah merekam aksi Moana yang sangat aktif.
Moana yang masih berusia belum satu tahun begitu semangat untuk mengeksplor diri pada setiap sudut ruang. Dikarenakan juga banyak dikelilingi teman-teman seusianya. Aktivitas yang dilakukan pun beragam mulai dari latihan bermain, belajar merangkak hingga berjalan.
Dikutip dari mamagini.suara.com awalnya, ia menuai pujian lantaran Moana terlihat anteng dan tak menangis. Namun, kritikan bermunculan usai Ria Ricis mengunggah video tatkala putrinya menangis saat diajak berjalan oleh para guru.
Dalam video tersebut, Moana yang memakai dress merah tampak didampingi oleh kedua guru lelaki untuk berjalan menyamping seperti kepiting. Sementara itu, Ria Ricis terlihat mengawasi dan memberi semangat Moana tidak jauh dari tempat berlatih.
Tak terlihat ceria dan aktif seperti biasa, Moana justru menampilkan ekspresi tak nyaman hingga menangis dan berteriak kencang. Rengekan tersebut berhenti tatkala Ria Ricis memeluknya. Tangisan putrinya tersebut terjadi lantaran diajari oleh orang lain.
“Nangis kalau yang ajarin bukan Bu Icis,” tulis Ricis. Video ini dibagikan ulang oleh akun Instagram @lambe_danu dan dibanjiri komentar dari warganet. “Kasihan Moana,” komentar warganet lainnya.
Komentar terus berdatangan “sebenarnya tidak meski memaksa anak untuk melakukan demikian karena Moana belum berusia 6 bulan, nanti akan ada waktunya bisa berjalan sendiri. Lebih baik fokus untuk melatih sensorik dan motorik saja. Melihat Moana tidak nyaman hingga menangis kesannya kita sebagai orang tuanya memaksa. Emang tujuanya untuk apa, mendapat pujian dari orang lain?” komentar warganet yang lain.
Beberapa orang tua berpikir masa depan anak tergantung pada kapan dan dimana dia bersekolah, sehingga memasukkan anak mereka ke sekolah di usia kurang dari lima tahun. Ada juga orang tua yang mulai memasukkan anak sekolah sejak usia dua tahun ke preschool.
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan menyekolahkan anak sejak usia dua tahun. Hal ini berkaitan dengan perkembangan kognitif yang dapat bekerja dengan baik. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapat anak yang mulai sekolah sejak dini:
- Membantu anak menyesuaikan diri sebelum masuk sekolah
- Membuat anak bisa lebih fokus mengikuti arahan
- Membantu perkembangan emosional anak
- Membantu perkembangan sosial anak
- Meningkatkan perkembangan motorik anak.
Apa Dampak Menyekolahkan Anak terlalu dini?
Untuk anak usia di bawah 2 tahun, sebetulnya belum perlu sekolah ataupun belajar bersosialisasi. Anak lebih membutuhkan kelekatan dengan orang tua. Ayah dan Bunda dapat melakukan permainan dengan memanfaatkan gerak tubuh Ayah Bunda seperti cilukba.
Pada usia ini seharusnya kemampuan motorik kasar anak dimatangkan terlebih dahulu. Dan jika motorik kasarnya sudah bagus maka perlahan kita sebagai orang tua mengajarinya untuk mengenal motorik halusnya juga.
Selain itu sebagai orang tua, Ayah Bunda perlu mengajari anak untuk mengenal diri dan perasaannya sendiri, serta perasaan orang lain di sekitarnya. Sehingga nanti pada saat anak bertemu orang baru, ia dapat bersosialisasi dengan baik.
Dengan begitu anak juga dapat mengekspresikan dirinya di lingkungan yang baru sesuai dengan prinsip dan keinginannya sendiri tanpa mengikuti orang lain. Ketika anak mendapat pendidikan yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan serta kematangannya, anak bisa merasa tidak cakap, cemas, dan bingung.
Untuk memutuskan untuk memasukkan anak ke sekolah pada usianya yang masih dini (preschool) memang perlu mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi si Kecil. Sehingga Ayah dan Bunda perlu untuk berdiskusi dan juga mencari sekolah yang cocok sesuai kebutuhan buah hati, agar ia tidak merasa tertekan dengan rutinitas yang seharusnya tidak membebaninya.