HALLOBUNDA.CO – Saat ini sedang hangat menjadi perbincangan oleh netizen dunia maya di media sosial terakit istilah parenting VOC.
Istilah parenting VOC ini biasanya ditujukan untuk pola pengasuhan yang otoriter pada sang buah hati.
Bunda dan Ayah biasanya kerap mengancam dan punya kendali penuh pada anak, hingga bisa membuat sang buah hati ketakutan.
Dalam parenting ini orang tua memang lebih tinggi dalam memberikan tuntutan dan aturan kepada anak.
Namun, hal tersebut terjadi lantaran kurang dalam menanggapi dan merespons sang buah hati.
Nyatanya, parenting VOC ini memiliki dampak bagi sang buah hati, apabila pola pengasuhan ini benar-benar diterapkan.
Dampak Parenting VOC pada si Kecil
Jika Bunda dan ayah menerapkan parenting VOC pastinya akan selalu memberikan hukuman, namun jika diterapkan dapat berdampak pada hal yang negatif.
Tak hanya itu saja, biasanya orang tua juga yang menentukan aturan, dan hal tersebut disertai dengan hukuman.
Bahkan parenting VOC dapat berkembang menjadi hal yang berlebihan atau bisa disebut ekstrem.
Sebab, parenting VOC ini juga disertai dengan hukuman-hukuman seperti agresi verbal hingga agresi fisik.
Pola pengasuhan ini akan berdampak pada beberapa hal, sang buah hati akan menjadi ragu-ragu, cemas dan penuh dengan rasa stres.
Tak hanya itu saja, sang buah hati juga akan bingung ketika tidak ada Bunda dan Ayah.
Ketika berada di luar rumah tidak ada aturan bagi orang tua, biasanya juga akan bingung harus melakukan apa.
Lalu ada beberapa anak juga kadang muncul agresivitas dan pemberontakan dikehidupan sehari-harinya.
Sebenarnya struktur dan aturan juga tetap harus diberikan kepada anak, tapi harus diiringi juga dengan kasih sayang dari orang tua.